Biasanya kita saling bertanya satu sama lain dengan teman-teman dilingkungan rumah mengenai ceramah yang diikuti, untuk menulis kesimpulan isi ceramah di buku kegiatan ramadhan. Momen ini sangat saya rindukan, karena tak mungkin dapat terulang lagi sampai kapanpun. Momen yang mengukir kebersamaan dengan teman-teman di masa kecil saya.
Karena di era yang serba digital ini, buku kegiatan perlahan terpinggirkan dengan kehadiran sekolah online. Semua kegiatan sekolah dilakukan secara online mengingat pandemi yang sedang melanda. Setiap hari siswa diharuskan sekolah online, dengan berbagai kegiatan pun dilakukan secara daring.Â
Sangat berbeda pada masa saat saya masih dibangku sekolah SD, semuanya dilakukan dengan sekolah tatap muka bahkan tak pernah terpikirkan di benak saya bahwa anak-anak saat ini akan sekolah online. Pandemi ini telah memaksa kita untuk melakukan berbagai aktivitas secara online demi menekan jumlah masyarakat yang terkena covid19.Â
Bahkan tahun lalu kita pun tak dapat menikmati tarawih bersama di musholah akibat pemberlakuan social distancing. Tapi alhamdulillah pada tahun ini pemerintah berani mengambil kebijakan untuk memperbolehkan sholat tarawih bersama di masjid dan musholah, sehingga suasana kebersamaan dibulan ramadhan ini dapat kita nikmati kembali.
Kebersamaan ini menggambarkan betapa ramadhan itu memang penuh keberkahan, bukan hanya kesempatan beribadah yang lebih banyak namun rasa kebersamaan dan empati sangat nampak di bulan ramadhan.Â
Ditambah lagi di penghujung ramadhan nanti kita akan membagikan zakat fitrah yang seyogyanya ditunggu oleh saudara-saudara kita yang membutuhkannya. Ramadhan ini membuka kesempatan bagi kita untuk berbagi dengan sesama yang kurang beruntung.
Semoga indahnya kebersamaan dan keberkahan juga akan kita dapatkan pada ramadhan tahun ini, aamiin.
Selamat berpuasa semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H