Jika kita melihat dari kaca mata proses, maka tidak kenal kata "harus benar", "harus sempurna", atau "harus menang". Yang perlu diketahui adalah, anak-anak harus sering dipaparkan oleh kegagalan, kekecewaan, dan ketidaksempurnaan. Sehingga ketika mereka menemukan masalah, mereka mampu mengatasinya.
Selain itu, dengan membiarkan anak membantu dirinya sendiri, mereka merasa orang tua mereka telah memberikan kepercayaan bahwa mereka mampu melakukan sesuatu. Misalnya saja pada saat anak yang sebenarnya sudah bisa makan sendiri namun masih disuapi. Apakah karena mereka sudah merasa nyaman disuapi, atau orang tua atau guru mereka tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk makan sendiri? Seperti kata Maria Montessori-pakar pendidik anak "Help me to help myself"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H