Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menabur Garam di Garis Cakrawala

7 Juli 2015   12:09 Diperbarui: 18 September 2019   13:57 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran negatif pun berusaha saya hapuskan dan digantikan dengan pikiran positif. Oke, kita terbang!

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
 Mesin mulai dinyalakan, baling-baling pesawat mulai berputar, perlahan pesawat mengikuti arahan apron yang melambai-lambai. Kecepatan pesawat mulai bertambah, berlari, dan berlari hingga terbang bagaikan burung elang yang mengepakan sayap di angkasa. 

GPS dalam genggaman saya mulai menunjukan arah, kecepatan, lokasi, dan ketinggian pesawat. Tubuh ini pun memposisikan diri dengan memiringkan badan searah dengan kepala pesawat karena adaya gaya Newton. 

Sampai tanda sabuk pengaman dilepas (meskipun penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman) tanda penumpang boleh berdiri. Pada sekitar ketinggian 8000-12000 feet lah kami mulai bekerja.

Mata saya pun langsung menuju kumpulan-kumpulan awan yang tersebar. Berarti waktunya dilakukan penyemaian?. Tidak. Bukan sembarang awan yang dapat disemai. 

Ingat, harus awan potensial seperti tipe cumulus dan stratiform karena awan inilah yang akan menjadi cikal bakal awan yang menurunkan hujan seperti awan cumulonimbus. 

Jika tidak ada awan potensial, berarti tidak dapat dilakukan penyemaian. Jika dipaksakan, hasilnya akan percuma. Awan-awan kecil tidak mampu berkembang besar dengan cepat jika dilakukan penyemaian. Jadi, memang waktu yang tepat untuk dilakukan penyemaian adalah pada awal atau akhir musim hujan, ketika ada awan potensial.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mungkin ada pertanyaan (dulu juga saya bertanya seperti ini), apakah air hujan akan menjadi asin jika ditaburi garam? Tidak. Garam yang berfungsi sebagai inti kondensasi atau tempat melekatnya butir-butir air di angkasa merupakan inti kondensasi yang alami. 

Salah satunya berasal dari laut. Garam yang digunakan pun bukan sembarang garam tapi garam yang ukurannya sekitar 30 mikron. Satu butir garam bisa melekatkan hingga jutaan droplets (butir-butir air hujan) yang akan membentuk awan. Jadi, garam yang dimasukan tidak akan membuat air hujan menjadi asin.

“Buka setengah” kata kapten Ari kepada kru pesawat agar membuka setengah dari tabung konsul. Tekanan di kabin pun berkurang. Saya menelan ludah beberapa kali supaya telinga tidak budek. 

Sepertinya sang pilot sudah mengerti setelah beberapa kali mengikuti kegiatan TMC ini karena sudah tahu tipe-tipe awan yang harus disemai. Tak pernah saya lihat seorang pilot yang senang ketika melihat awan cumulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun