Mohon tunggu...
Nyasia Aludra Yasmina
Nyasia Aludra Yasmina Mohon Tunggu... Lainnya - XI MIPA 3 (29)

Nyasia Aludra Yasmina XI MIPA 3 (29) SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Novel "Ibu Malaikat Tanpa Sayap"

5 Maret 2021   10:37 Diperbarui: 5 Maret 2021   10:42 10208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ibu Malaikat Tanpa Sayap, Ia bukan pemilik surga namun ia lah jembatan menuju

Judul buku    : Ibu Malaikat Tanpa Sayap

Penulis          : Fara Divanti                       

Penerbit         : Euthenia

Tahun terbit  : Cetakan pertama, 2017

Tebal: 1156 Halaman

ISBN: 978-602-398-031-4

Buku ini menceritakan tentang betapa mulianya seorang ibu. Betapa perhatiannya seorang ibu. Betapa pentingnya seorang ibu di dalam hidup kita. Buku ini dipenuhi dengan banyak pesan moral yang membuat kita semakin cinta kepada ibu kita.

Buku ini dimulai dengan menceritakan betapa pentingnya kita di dalam hidup seorang ibu. Ada sebuah kisah yang menceritakan bahwa ibu adalah malaikat yang dikirim oleh tuhan. Katanya ibu adalah malaikat yang akan menjaga dan mengasihimu, melindungimu dengan taruhan nyawa sekalipun. Buku ini juga menceritakan bahwa ibu adalah inspirasi bagi anaknya. “Seorang ibu akan berjuang demi mengubah nasib anaknya menjadi lebih baik. Seorang ibu mendukung cita- cita anaknya dan apa yang diinginkannya selagi itu baik dan dapat dilakukan olehnya. Dan apa yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi inspirasi bagi anaknya.” Itu adalah sebuah kutipan dari halaman 10 dalam buku ini. 

Kasih ibu sepanjang masa. Kalimat itu sering kali diucapkan oleh orang- orang. Dan kalimat itu sepenuhnya benar. Seberapa kita membuat ibu kita kesal, ia akan tetap sayang kepada kita. Seberapa marahnya ibu kepada kita, pasti untuk kebaikan kita. Seberapa besar kesalahan kita, ia pasti akan memaafkan kita. Ibu pasti berbuat apapun yang ia bisa untuk membuat kita bahagia. Ia pasti berbuat apapun yang ia bisa untuk memastikan bahwa kebutuhan kita terpenuhi.

Ibu adalah orang yang paling kuat. Ketika ia sakit, ia tetap merawat kita dengan rasa sakitnya. Ketika ia kelaparan, ia akan akan bilang “sudah buat kamu saja”. Ketika ia kelelahan, ia tetap mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kekurangan ibu akan ditutupi sepenuhnya oleh sang ibu sendiri agar si anak tidak tahu. Ketabahan sang ibu memicu si anak untuk terus berusaha keras, belajar dengan tekun dan rajin serta mencintai pilihannya. Sementara kekurangan anak tak akan pernah terlihat dari pandangan seorang ibu. Ia akan terus menganggap dan berharap anaknya bisa lebih baik dari dirinya. Maka dengan segala cara ia akan memberikan jalan untuk keberhasilan anak.

Penyesalan selalu datang belakangan. Karena itu, kita tidak boleh berbuat buruk kepada orang tua kita, apalagi ibu kita. “Waktu tak akan pernah berputar kembali ke masa lalu, manfaatkan waktu untuk melakukan yang terbaik bagi wanita mulia dipanggil ibu.” Itu merupakan kutipan dari halaman 19 dalam buku ini.

Novel Ibu Malaikat Tanpa Sayap ini memiliki banyak keunggulan.  Latar yang mendukung pada novel ini turut membuat pembaca merasakan segala peristiwa yang ada dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Pemilihan kata yang dipilih oleh Fara Divanti mudah dipahami sehingga pembaca bisa memahami alur dari cerita ini. Pemilihan kata yang simpel tetapi diuraikan secara detail membuat kita untuk lanjut membalik halaman selanjutnya. Dalam buku ini kita juga bisa mengambil pesan bahwa ibu adalah orang yang sangat penting di hidup kita.

Kekurangan dari novel ini adalah karena buku ini berisikan cerita- cerita pendek tentang ibu, kita kurang merasa ingin membaca buku ini sampai habis karena isi ceritanya tidak membuat kita penasaran.

Amanat dari cerita ini menyatakan bahwa seorang ibu akan berjuang sebisanya untuk anaknya. Pernyataan tersebut terbukti dari kutipan “Seorang ibu akan berjuang demi mengubah nasib anaknya dan apa yang diinginkannya selagi itu baik dan dapat dilakukan olehnya. Dan apa yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi inspirasi bagi anaknya.” (Ibu Malaikat Tanpa Sayap, halaman 10)

Novel ini mengingatkan kita betapa mulianya seorang ibu. Betapa perhatiannya seorang ibu. Betapa pentingnya seorang ibu di dalam hidup kita. Buku ini dipenuhi dengan banyak pesan moral yang membuat kita semakin cinta kepada ibu kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun