Kita berdesakan menepi di bibir embun.
menetesi kenangan, menghancurkan yang lalu.
kini hilang di persimpangan itu.
ada jalan yang masing-masing kita tuju.
kini tanpa henti, ingatan yang memaksa ingin menghilang.
kini tanpa henti, mimpi yang memintamu pulang.
Bandung, apa kabar mu?
aku kini yang tidak memahami, tapi mendoakanmu baik.
seperti dulu, dingin dan takjub.
Setiap cerita tentang harapan di Braga.
atau senyum yang selalu muncul di Banda.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!