Mohon tunggu...
Nyakra Adi Bhaswara
Nyakra Adi Bhaswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Saya adalah seorang mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Garam, Si Putih yang Menyimpan Sejuta Cerita Laut

6 Oktober 2024   18:43 Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Nyakra Adi Bhaswara (5020221065)

Mahasiswa Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

InfoPublik.id
InfoPublik.id

Abstrak

Setiap pagi, rutinitas sarapan kita tak pernah lepas dari butiran putih yang tampak sederhana namun menyimpan kekayaan rasa yang luar biasa. Ya, garam. Si putih mungil yang kerap kita anggap remeh ini sebenarnya menyimpan sejuta cerita tentang lautan, teknologi, dan bahkan peradaban manusia. Sebagai mahasiswa Teknik Kelautan, saya merasa terpanggil untuk mengajak Anda menyelami dunia garam yang jauh lebih dalam dan kompleks dari sekadar bumbu di meja makan kita.

Dari Ombak ke Meja Makan: Perjalanan Panjang Sebutir Garam

Pernahkah Anda membayangkan perjalanan sebutir garam dari lautan luas hingga ke piring Anda? Proses ini jauh lebih rumit dan menarik dari yang kebanyakan orang kira. Sebagai mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia kelautan, saya sering takjub melihat bagaimana alam dan teknologi berpadu dalam menciptakan kristal-kristal asin yang kita konsumsi sehari-hari.

Semua dimulai dari lautan yang luas. Air laut mengandung sekitar 3,5% garam terlarut, yang sebagian besar terdiri dari natrium klorida (NaCl). Namun, ekstraksi garam dari air laut bukanlah proses yang sederhana. Di Indonesia, negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, produksi garam masih didominasi oleh metode tradisional evaporasi air laut.

Bayangkan hamparan lahan pesisir yang luas, dilapisi tanah liat yang dipadatkan. Air laut dipompa atau dialirkan ke lahan ini, lalu dibiarkan menguap di bawah terik matahari tropis kita. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, tergantung pada kondisi cuaca. Selama masa penguapan, air laut akan semakin pekat, hingga akhirnya kristal-kristal garam mulai terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun