Ketika saya mulai menulis artikel ini, saya tidak menyangka bahwa sebutir garam bisa membawa kita dalam perjalanan yang begitu panjang dan mendalam. Dari lautan ke meja makan, dari tradisi kuno ke teknologi modern, dari kesehatan individu hingga ekonomi nasional, garam hadir sebagai saksi bisu perjalanan peradaban manusia.
Sebagai mahasiswa Teknik Kelautan, pengalaman menyelami dunia garam ini membuka mata saya akan kompleksitas dan keindahan ilmu yang saya tekuni. Ini mengingatkan saya bahwa di balik setiap fenomena alam, sekecil apapun itu, tersimpan sejuta misteri yang menanti untuk diungkap.
Lebih dari itu, perjalanan ini menyadarkan saya akan tanggung jawab besar yang menanti kami, generasi muda, di masa depan. Bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan laut kita secara bijak, memadukan tradisi dengan inovasi, dan menciptakan solusi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tapi juga berkelanjutan secara ekologis?
Saya percaya, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan datang dalam semalam. Ini adalah proses panjang yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak: ilmuwan, insinyur, petani, pengusaha, dan Seluruh Umat Manusia untuk bijak dalam memanfaatkan kekayaan laut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H