Mohon tunggu...
Nyak Firzah
Nyak Firzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Enjoy the small things.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belanja Online di Kalangan Remaja

23 Februari 2021   08:27 Diperbarui: 23 Februari 2021   09:32 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatikan detail harga barang dan ongkos kirim. Bandingkan dengan beberapa toko online lain. Gunakan promo gratis ongkir dan potongan harga bila ada dengan tetap mengetahui harga standarnya di pasaran. Hal ini agar menghindari barang dengan kualitas buruk akibat tergiur harga yang kelewat murah.

6. Berhati-hati ketika melakukan pembayaran

Bila pembayaran dilakukan melalui transaksi, simpan bukti transaksi dengan baik. Bila ada kurir yang mengantar paket COD (Cash on Delivery), terutama dengan nominal harga yang cukup besar. Pastikan kamu atau orang yang namanya tertera di kemasan paket tersebut memang memesannya. Jangan asal membayar. Serta selalu coret atau gunting alamat lengkap yang ada di kemasan paket. Hal ini untuk menghindari datangnya paket berkedok COD dengan alamat yang benar, padahal tidak tau siapa yang memesan. Ini dapat terjadi karena orang tersebut mencomot alamat di kemasan paket yang sebelumnya dibuang begitu saja.

7. Beri ulasan produk

Untuk membantu pembeli lain meneliti kualitas barang. Tulis ulasan produk secara rinci termasuk bila ada ketidakpusan pelayanan toko atau ketidaksesuaian barang dengan deskripsi penjual. Hal ini juga akan membantu penjual meningkatkan kualitas toko online miliknya.

Dengan melakukan berbagai tips di atas, kita dapat meminimalisir peluang ditipu. Sehingga dapat memperoleh pengalaman berbelanja online yang menyenangkan dan bebas menikmati berbagai keuntungannya. 

Nah, melihat keuntungan dalam berbelanja online di zaman sekarang yang apa-apa serba praktis. Apakah para remaja ini lantas tidak lagi tertarik belanja secara langsung (belanja offline)?

"Tergantung jenis barang yang akan dibeli. Khusus belanja make up, saya pribadi wajib belanja offline untuk menentukan warna make up yang pas. Karena sangat sulit bila hanya melihat dari foto, kadang shade dan warnanya tidak sesuai setelah barang sampai." Tukas Salwa, salah satu remaja yang saya wawancarai beberapa hari lalu.

"Untuk membeli barang yang saya butuhkan dalam waktu cepat, saya memilih belanja offline. Tetapi, jika barang yang saya butuhkan tidak dibutuhkan dalam waktu cepat, saya akan memilih belanja online," jawaban lain dari Alya. Saya pribadi setuju dengan penuturan Alya. Karena salah satu resiko belanja online, kita harus menunggu beberapa hari dulu baru barang dapat sampai ke tempat yang dituju. Sedangkan, kita butuh barang tersebut dalam waktu cepat. Kalau sudah begini, opsi paling pas yaitu belanja secara offline, deh.

Jadi, meskipun belanja online sudah sangat nge-tren di zaman sekarang. Kita juga tidak bisa melupakan toko-toko offline. Karena di beberapa situasi dan kondisi, kita tetap butuh belanja secara langsung ke tokonya. Serta keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kitanya yang harus pintar dalam mengelola kebutuhan dan keuangan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun