2. Sesak napas: AC dapat menyebabkan produksi lendir iritasi membran yang berujung pada sesak napas.Â
3. Radang paru-paru: Freon yang terdapat di AC dapat menyebabkan radang paru-paru jika terhirup.Â
4. Tenggorokan kering: Paparan AC yang konstan dapat menyebabkan tenggorokan kering.Â
5. Rinitis: Paparan AC yang konstan dapat menyebabkan rinitis.Â
6. Penyumbatan hidung: Paparan AC yang konstan dapat menyebabkan penyumbatan hidung.Â
Selain itu, AC juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti:, Gangguan syaraf, Mual disertai sakit kepala, Flu dan pilek.
Adapun yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif AC terhadap pernapasan:
1. Pembersihan Rutin Filter AC: Membersihkan filter AC secara rutin minimal setiap tiga bulan sekali dapat mencegah penumpukan debu, kotoran, dan mikroorganisme di dalam filter.Â
2. Menjaga Ventilasi Udara yang Cukup: Menggunakan AC bersama dengan ventilasi udara yang baik dapat membantu menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan. Menambahkan ventilasi yang mengarah ke luar ruangan atau membuka jendela sesekali bisa membantu memperbarui udara dalam ruangan dan mencegah penurunan kualitas udara.
3. Pengaturan Suhu dan Kelembapan yang Tepat: Mengatur suhu AC pada tingkat yang nyaman (antara 22-24C) dan menjaga kelembapan ruangan pada tingkat yang ideal (sekitar 40-60%) dapat mencegah iritasi pada saluran pernapasan dan kulit.Â
4. Penggunaan Air Purifier: Menggunakan alat pembersih udara (air purifier) di dalam ruangan dapat membantu mengurangi polutan udara dan partikel halus yang ada dalam udara yang disirkulasikan oleh AC.