Disusun Oleh:Nayla Rofi EllandaÂ
Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukitinggi Jl.Kusuma Bhakti No.10,Campago Impuh,Kec.Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi,Sumatera Barat 26111
Email: nyailanaylarofiellanda@gmail.com
Air Conditioner (AC) merupakan perangkat yang digunakan untuk mendinginkan suhu ruangan dengan cara mengalirkan udara dingin yang dihasilkan oleh proses penguapan atau pendinginan udara. AC dapat ditemukan hampir di setiap ruang rumah, kantor, atau kendaraan, dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Selain itu, AC juga dapat mengontrol kelembapan udara yang turut berperan dalam menjaga kenyamanan dan kebersihan udara di dalam ruangan. Penggunaan air conditioner (AC) telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, terutama di daerah Indonesia ini dengan iklim panas dan lembab. Namun, penggunaan AC yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Penggunaan AC secara terus-menerus dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kehilangan kelembapan alami. Hal ini terjadi karena AC menyerap kelembapan udara, sehingga mempengaruhi kelembaban kulit.
Selain itu, ruangan ber-AC yang terlalu dingin dapat memicu gangguan pernapasan, seperti iritasi saluran napas. Kondisi ini disebabkan oleh paparan udara dingin yang konstan pada tubuh manusia. Karena itu, udara buatan pada AC yang terus menerus masuk ke paru-paru manusia dapat menimbulkan penyakit inspeksi saluran pernapasan. Selain itu, inspeksi saluran pernapasan juga muncul karena selaput lendir pada hidung mengering akibat paparan AC.
Hal ini bisa terjadi karena AC yang jarang dibersihkan dapat menjadi sarang debu dan bakteri penyebab alergi. Ketika filter AC tidak dibersihkan secara rutin, mikroorganisme dan polutan yang ada dalam filter tersebut dapat terlepas ke udara, yang kemudian dapat dihirup oleh penghuninya. Pertumbuhan jamur dan bakteri dalam AC dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, seperti alergi, asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas. Dan jika terkena paparan AC dalam jangka panjang itu dapat menimbulkan dampak negatif terutama pada kesehatan pernapasan, selain itu Penggunaan AC juga dapat mengurangi kemampuan tubuh menyesuaikan suhu. Akibatnya, seseorang cenderung merasa tidak nyaman di lingkungan dengan suhu alami.
Secara keseluruhan, meskipun AC dapat menciptakan kenyamanan dengan suhu yang lebih dingin dan mengurangi kelembapan, penggunaan AC yang tidak disertai dengan perawatan yang baik atau ventilasi udara yang memadai dapat berpotensi menurunkan kualitas udara, terutama dari segi kelembapan, konsentrasi debu, dan mikroorganisme dalam ruangan.
Berikut beberapa dampak penggunaan AC jangka panjang bagi pernafasan:
1. Batuk: AC dapat menampung jamur dan alergen yang dapat memperburuk masalah pernapasan dan menyebabkan batuk.