Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Sajian Kuliner Indonesia di Festival Jajanan Bango 2018

21 April 2018   10:00 Diperbarui: 21 April 2018   11:31 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu cilok hanya dapat ditemui di Sekolah Dasar, lupa mulai kapan tiba-tiba cilok begitu menggila penjualannya, tukang cilok bagai jamur di musim hujan. Di facebook, instagram, wag pada jualan cilok dengan berbagai jenis, cilok kukus, cilok goreng, cilok bumbu kacang, cilok isi; sambal kacang, keju, jando, lemak.

Kehadiran kembali cilok madrasah di Festival Jajanan Bango 2018, lumayan menerbangkan kenangan saat SD, bentuknya bulat seperti baso,kalau digigit kenyal karena namanya juga cilok singkatan dari aci di colok, aci itu tepung kanji, di colok di tusuk.  

Dengan bumbu kacang yang pas, bisa ditambah saos sambal atau tidak, saya memilih cilok hanya dilumuri sambal kacang, kita boleh memilih cilok kukus atau cilok goreng, boleh juga kombinasi keduanya. Saya memilih kombinasi, gigitan demi gigitan saya resapi rasanya, bentuknya lebih kecil dibanding cilok yang saya temukan saat SD, soal rasa cocok dengan mulut saya, baik yang kukus maupun goreng,  terima kasih cilok madrasah mengobati rindu saya terhadap cilok.

Kambing Bakar Cairo Sambas

dokpri
dokpri
Dari awal Kambing Bakar Cairo Sambas sudah menjadi incaran, beberapa kali teman mengunggahnya di media sosial dengan ulasan yang menggiurkan, kadang daging kambing ini butuh perlakuan khusus, jangan sampai bau prengus menghancurkan segalanya, tingkat kematangan juga sangat diperhitungkan, bisa jadi dagingnya alot tidak terkira.

Potongan-potongan daging kambing berpindah tempat, tidak lupa sambal kecap, tidak sabar untuk merasakan sensasinya, potongan daging kambing yang empuk dan sambal kecap sensasional, mamih yang usianya hampir 70 tahun saja bisa bebas menikmatinya tanpa harus khawatir dengan giginya. Tidak salah yang mempromosikan makanan ini.

Sop buntut Cut Meutia

dokpri
dokpri
Saat langkah mendekati stand sop buntut Cut Meutia pikiran melayang ke rumah, masih ada satu kotak besar potongan buntut yang siap di olah, rencananya hari ini mau dimasak, tapi karena pada punya acara sendiri-sendiri, potongan buntut kembali ngendon di lemari pendingin.

Sop Buntut Cut Meutia tidak hanya menawarkan sop buntut saja, tapi ada pilihan lain yaitu iga sapi, dengan jenis masakan sop buntut, sop buntut bakar, sop iga, sop iga bakar. Pilihan jatuh pada sop iga sapi bakar, dagingnya empuk, kuahnya segar, sensasi dari pembakaran iganya membuat saya harus berebut sama suami, sama-sama penyuka daging sapi yang dibakar jadi kita rebutan dengan cinta.

Sop sumsum kaki dan iga sapi kaledo

dokpri
dokpri
Gurihnya sumsum kaki sapi membuat semua lupa akan dosa, dosa makan makanan enak penuh lemak,  kalau makanan ini cukup saya yang menghabiskan karena suami tidak suka sumsum sapi, lihat tulangnya yang bolong tempat sumsum menempel saja dia sudah geli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun