Mohon tunggu...
Nuzulul Khoirus Sayidah
Nuzulul Khoirus Sayidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Miniatur alam dengan ribuan mimpi terpendam

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Kreatif pada Industri Periklanan

25 September 2023   00:10 Diperbarui: 25 September 2023   11:31 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

EKONOMI KREATIF PADA INDUSTRI PERIKLANAN

A. Pengertian Ekonomi Kreatif, Industri dan Periklanan

Yang disebut dengan ekonomi kreatif ialah sebuah konsep baru yang memperkuat pengetahuan dan kreativitas dari sumber daya manusia dengan mengandalkan ide dan pengetahuan sebagai faktor produksi utama. Pada sekitar abad ke-21 ekonomi kreatif hadir, dengan seiring berjalannya waktu ekonomi kreatif yang merupakan konsep subjektif akan terus berkembang. Untuk menciptakan nilai ekonomi, ekonomi kreatif berfokus pada produksi dan pemanfaatan kreativitas, pengetahuan serta keterampilan kreatif. Berbagai industri termasuk seni, desain, film, musik, video game, dan sebagainya ikut serta dalam hal ini.

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia Industri kreatif berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan dan bakat individu serta lapangan pekerjaan dengan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu untuk menciptakan kesejahteraan. Industri kreatif sendiri memiliki arti yaitu, aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi.

Periklanan ialah salah satu kegiatan kreatif yang berhubungan dengan jasa komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu, beberapa proses diantaranya yaitu, kreasi, produksi dan ditribusi iklan yang dihasilkan. Misalnya riset pasar, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan media cetak seperti surat kabar dan majalah serta elektronik seperti televisi dan radio.

Ekonomi kreatif pada industri periklanan termasuk salah satu faktor pertumbuhan ekonomi global. Dengan melibatkan penciptaan, pengembangan, dan eksploitasi konten kreatif yang mempromosikan merek, produk, atau layanan. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan perubahan dalam perilaku konsumen, ekonomi kreatif pada industri periklanan telah menjadi salah satu sektor yang  aktif dalam perekonomian global. 

Perkembangan ekonomi kreatif dalam bidang periklanan memiliki perjalanan yang penjang. Periklanan sebagai praktik komersial sudah ada sejak zaman kuno, sedangkan pada abad ke-19 media massa mengalami perkembangan dengan munculnya surat kabar dan majalah. Perkembangan media massa seperti radio dan televisi pada abad ke- 20 membuka peluang baru dalam periklanan. Industri kreatif berkembang secara signifikan seiring berjalannya waktu. Iklan bukan lagi hanya tentang teks dan gambar, tetapi juga gabungan dari elemen- elemen seperti musik, film, seni visual dan teknologi interaktif. Hal tersebut menciptakan permintaan yang lebih besar untuk kreativitas dan bakat dalam industri periklanan. Artikel ini akan mengeksplorasi dampak, tren, dan tantangan dalam ekonomi kreatif di industri periklanan.

B. Tantangan Ekonomi Kreatif dalam Industri Periklanan

Salah satu permasalaha terkait kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia adalah bahwa sektor ini digolongkan sebagai bagian dari ekonomi, bukan industri, sehingga memiliki makna ynag berbeda. Industri berfokus pada hal-hal seperti efisiensi, organisasi produksi, pemasaran dan efektivitas semantara ekonomi konteksnya jauh lebih luas.

Hingga saat ini, Indonesia masih menggunakan istilah ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memetakan beberapa kendala terkait pengembangan ekonomi kreatif sebagaimana disebutkan dalam rencananya. Kendala-kendala yang dihadapi tersebut antara lain:

1) Pengembangan industri kreatif belum ideal, disebabkan karena kurangnya daya tarik industri, dominasi beberapa bisnis kreatif, belum matangnya model bisnis dan risiko usaha yang tinggi.

2) Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum ideal, karena disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk infrastruktur web yang kurang memadai, gedung pertunjukan yang tidak sesuai standar, mahalnya mesin produksi dan kurangnya penelitian konten.

3) Pasar produk dan jasa kreatif belum berkembang secara luas, terutama karena kurangnya apresiasi terhadap aktivitas lokal, ketidaktersediaan jalur distribusi nasional yang baik, terlalu focus pada pasar luar negeri, biaya promosi yang tinggi, belum adanya sistem pembayaran online dan kurangnya pengawasan terhadap royaliti, lisensi dan hak cipta.

4) Institusi industri yang kurang kuat, seperti kurangnya regulasi hukum yang mengatur tata kelola sub sektor industri kreatif, kondisi usaha yang belum ideal, rendahnya apresiasi, tingginya tingkat pembajaka dan kurangnya regulasi yang baik untuk transaksi elektronik.

5) Minimnya akses pembiayaan pada pelaku ekonomi kreatif, terutama karena skema pembiayaan belum sesuai dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya dianggap beresiko tinggi, berpotensi mendapatkan keuntungan tinggi, memiliki aliran khas yang fluktuatif dan memiliki resource yang bersifat tidak terwujud.

6) Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, diantaranya yaitu masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik.

C. Peluang Ekonomi Kreatif dalam Industri Periklanan

Industri periklanan sangat dipengaruhi oleh ekonomi kreatif. Ide-ide kreatif sangat penting untuk membuat iklan menarik dan berpengaruh. Saat ini, ide-ide kreatif lebih mudah untuk diwujudkan dalam berbagai bentuk iklan guna menarik calon pembeli atau pengguna.

Peluang ekonomi kreatif dalam industri periklanan sangat besar dan terus berkembang seiring dengan perubahan pola konsumsi, teknologi, dan tren komunikasi. Beberapa peluang dalam ekonomi kreatif untuk industri periklanan meliputi:

1) Penggunaan Konten Multimedia

Dengan pertumbuhan platform digital dan sosial media, terdapat permintaan besar untuk konten multimedia yang menarik seperti video iklan, animasi, dan konten visual yang kreatif. Hal ini dapat membuka peluang bagi produsen konten dan animator.

2) Penggunaan Influencer

Kolaborasi dengan influencer dan content creator yang memiliki audiens besar dapat menjadi strategi iklan yang efektif. Hal ini dapat menciptakan peluang bagi influencer untuk berpartisipasi dalam kampanye merek.

3) Pengembangan Musik dan Audio

Penggunaan musik dan audio yang menarik dalam iklan dapat meningkatkan daya tarik kampanye. Ini menciptakan peluang bagi komposer musik, produser audio, dan penyanyi.

4) Konten Edukasi

Iklan yang memberikan nilai tambah dalam bentuk informasi atau edukasi dapat menjadi strategi yang efektif. Ini menciptakan peluang bagi penulis edukasi dan pakar dalam berbagai bidang.

Ekonomi kreatif dalam industri periklanan sangat beragam dan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan konsumen. Pengusaha kreatif dan profesional di berbagai bidang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam industri ini dengan ide-ide inovatif mereka.

D. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, ekonomi kreatif pada industri periklanan di Indonesia juga mengalami tantangan seperti, kurangnya pengembangan yang optimal terhadap pembuatan konten dan perluasan pasar, kelembagaan yang lemah, dan pembiayaan yang terbatas, namun, terdapat peluang yaitu dalam penggunaan konten multimedia, kolaborasi dengan influencer, pengembangan musik dan audio, serta pembuatan konten edukasi yang dapat memberikan lapangan pekerjaan baru untuk memajukan perekonomian di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun