Perlu diingat. Ngeteh pun ada 'aturan mainnya'. Penggunaan gula juga ikut mempengaruhi manfaat atau khasiatnya. Bagi Anda yang memiliki penyakit tertentu. Penggunaan gula konvensional justeru harus dijauhi. Mereka yang memiliki penyakit dibetes contohnya.Â
Untuk berbuka puasa (ifthar). Minum air putih dan beberapa biji kurma sangat dianjurkan. Mengkonsumsi yang ringan dahulu. Agar pencernaan kita tidak kaget. Setelah setengah hari tidak menerima asupan makanan dan minuman.
Barulah setelah makan besar, minum teh panas/hangat sebagai pendamping. Agar pencernaan kita lebih fresh. Demikian juga saat makan sahur. Kita tutup dengan minum teh panas/hangat. Sebab minyak yang 'nyangkut' di tenggorokan. Akan digelontor dengan minuman panas tersebut.
Nah, cukup praktis bukan? Menjaga kondisi prima di awal puasa Ramadan. Selain tidur yang cukup (tidak berlebihan). Makan yang wajar. Minum teh panas/hangat bisa menjadi salah satu solusinya. Bukannya malah ngopi. Ngopi. Ngopi. Hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H