Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis biasa.

hamba Alloh yang berusaha hidup untuk mendapatkan ridhoNya. . T: @nuzululpunya | IG: @nuzulularifin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Doa dalam Pengaduan

18 Agustus 2015   11:34 Diperbarui: 18 Agustus 2015   11:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[Merah Putih RTC]

Nomor 69: Nuzulul Arifin

.

Doa seperti sembilu yang menghujam di jantung.

Di tangan pemimpin yang tak tahu di untung.

Doa seperti gergaji yang mengiris tulang paha.

Di tangan pemimpin yang tak hirau KuasaNya.

.

Mungkin kita tlah lupa.

Kemerdekaan ini disusun dari keringat, air mata, dan darah.

Serta tak lupa aliran doa dari para syuhada nan rela meregang nyawa.

Demi bebasnya negeri dari penjajah.

.

70 tahun mungkin tlah buat kita lupa.

Bahwa atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kemerdekaan ini ada.

Bekerja keras, berjuang keras, serta tetap berusaha.

Beriring membenamkan diri dalam doa.

.

70 tahun mungkin tlah buat kita lupa.

Bahwa tak ada yang salah dengan doa.

Kecuali sekerumunan orang-orang zalim.

Yang berani makar atas nikmat Tuhannya.

.

Doa seperti sembilu yang tajam.

Saat mengiris nadi kepongahan kita.

.

---Bumi Seribu Pantai, 18-8-2015

note:

1. Karya ini orisinil dan belum pernah dipublikasikan.

2. Gambar dok. pribadi.

.

http://www.kompasiana.com/rumpies10/kumpulan-karya-peserta-semarak-puisi-merah-putih-rtc-di-kompasiana_55ce8365717a61190e61a780

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun