Setelah aku selesai mandi,aku ingin berganti pakaian untuk berangkat sekolah. Lalu aku seperti merasa ada sesuatu dibalik lemari pakaianku. Secara perlahan aku mendekatkan telinga ke lemari pakaian dan semakin curiga karena aku mendengar sebuah suara yang kecil bunyinya. Sebelum membuka lemari aku sudah menarik napas panjang dan berdoa.
   Aku mulai menarik kenop pintu lemari dari balik baju ternyata ada seseorang yang bersembunyi disana dan aku langsung mengenali bahwa dia adalah tetanggaku itu. Ditangganya sudah terdapat pisau yang membuat aku berpikir yang tidak-tidak.
    Sebisa mungkin dengan seluruh tenagaku,aku lari menuju pintu utama. Tetapi orang itu mengejar aku dan sempat meraih kerah baju belakangku. Tanganku langsung menyingkirkan tangannya dari kerah belakangku walaupun tanganku sempat terkena pisaunya tapi tidak apa-apa asal aku selamat dari sini.
    Saat ini aku sudah membuka pintu utama dan berlari sekencang mungkin ke arah kantor polisi yang ada di dekat apartemen ku dengan hanya memakai sandal hanya sebelah. Dan di kantor polisi itu aku langsung menelpon kakakku dan dia berkata untuk aku sementara untuk tinggal dirumah sahabatnya sampai ia kembali kesini.
     Setelah itu polisi menangkap tetanggaku dan ternyata dia sudah sering melakukan ini kepada setiap tetangga yang baru pindah tanpa didampingi orang tuanya. Setelah itu aku baru tahu bahwa tetanggaku itu adalah penguntit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H