Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Di Bawah Cahaya Bulan Seseorang Berduka

23 Juli 2021   18:49 Diperbarui: 5 Februari 2024   23:50 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cerpen. (sumber: pixabay.com/ambroo)

Tetapi setelah pukul lima kumasih menanti sebuah penantian kosong, membuatku tersadar sesuatu, air mataku sudah tak bisa kubendung lagi. 

Lantas dengan penuh amarah kutumpahkan semuanya dengan tangisan-tangisan yang beterbangan bebas melalui jendela yang terbuka. Membuat buah-buah jatuh dari pohonnya, bintang menghilang ditelan kelam, purnama mati menyusut, angin berhenti berhembus.

Malam menjadi panas, membuat kelelawar kehilangan gairah mengepakkan sayapnya, membuat anjing-anjing yang melolong terbungkam, dan burung hantu yang semula bertengger dengan damainya, kini jatuh terlelap.

Malam seketika menjadi suram.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun