Bagi mereka yang pernah menggunakan narkoba atau lebih parah masih menggunakannya hingga detik ini, saya doakan agar segera berhenti.Â
Saya sendiri belum pernah merasakan sensasi dari narkoba, dan saya rasa saya cukup hanya menikmatinya dengan membaca buku-buku psikedelik dan mendengarkan lagu yang mengandung unsur psikedelik.Â
Bagi yang penasaran seperti apa narkoba dalam musik, saya sarankan untuk mendengar lagu-lagu Black Sabbath (Planet Caravan, War Pigs, dll), The Doors (The End, Light My Fire, dll), Jimi Hendrix (Purple Haze, If 6 Were 9, dll), Cream (Sunshine of Your Love, Tales of Brave Ulysses, dll), untuk versi psikedelik Indonesianya teman-teman bisa mendengarkan Panbers, Duo Kribo, Benny Soebardja & The Lizard, dan lain-lain. Untuk akar dari psikedelik tidak mungkin dapat saya tulis satu persatu, karena ada banyak, tetapi satu yang menurut saya yang oke sekali untuk mendeskripsikan akar psikedelik rok adalah Rumble-nya Link Ray.
Dan "Astral Man" adalah salah satu lagu psikedelik di zaman moderen yang patut saya rekomendasikan. Kesan saya pertama kali ketika mendengar lagu ini itu seperti saya tengah duduk di sofa, memegang sebotol whisky dan merokok.Â
Di luar salju tengah turun (saya tidak pernah merasakan salju, tetapi saya seakan-akan merasakannya, dan itulah psikedelik) dan angin yang berhembus kencang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Kedinginan saling bertumpang tindih dengan kehangatan dari whisky dan rokok. Ditambah lagu ini tentang perjalanan yang saya tak tahu pasti apa. Tetapi yang saya tahu hanya sebuah petualangan.Â
Dan berhasil, mereka menarik  saya untuk ikut berpetualang ke dalam lagu itu. Imajinasi saya berulang kali dipermainkan dan saya mau tak mau harus ikut, dan itu adalah pengalaman psikedelik yang luar biasa, terlebih saya juga baru mencemplungkan diri ke dalam dunia musik psikedelik.
Terakhir, blues, saya bukan pemain musik handal, jadi saya tidak tahu bagaimana menjelaskan definisi blues secara cerdas, tapi saya bisa mengenali musik blues dari alunan gitar dan gebukan drum. Blues adalah akar dari segala musik menurut saya, walaupun jikalau ditimang lebih jauh lagi, classical piece adalah akarnya.Â
Untuk mengenal musik blues menurut saya, adalah bagaimana reaksi tubuh kita ketika mendengarkan sebuah musik rok, yang mana bila kita secara tidak sadar ikut berjoget, baik itu mengikuti jrengan atau petikan gitar, ataupun tabuhan drum, maka lagu itu dapat dikatakan mengandung unsur blues yaitu groovy, jikalau dilihat dari groove atau tidaknya, walaupun sebenarnya blues lebih dari itu.Â
Sekali lagi saya tidak bisa menjelaskannya secara cerdas, karena ketika saya baca tentang seperti apa musik blues yang keluar justru penjelasan yang begitu rumit, teman-teman bisa baca di blog ini: https://blog.metromusicmakers.com/blog/what-is-blues-music
Musik-musik The Nude Party semuanya mengandung unsur blues yang kental, ketika saya mendengar lagu-lagu mereka secara tidak sadar tubuh saya ikut berjoget, atau di lubuk hati saya ada hasrat untuk berjoget (Ini terjadi bila didengar sambil tidur, karena susahnya berjoget sambil tiduran haha).
Kesimpulan saya, The Nude Party adalah band yang pantas mendapatkan panggung besar, dalam kata lain perhatian lebih oleh para penikmat musik. Saya yakin, bila marketing mereka bagus, nama mereka akan sering dibicarakan dalam beberapa tahun kedepan, dan saya punya harapan suatu hari saya bisa menyaksikan penampilan mereka secara langsung, ya paling tidak bila itu tak kunjung tercapai saya bisa menonton live mereka di panggung piramida Glastonbury melalui Youtube (Sedih).