Mohon tunggu...
saturnurse
saturnurse Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hello aku saturnurse. selamat membaca tulisanku 🤩🤩

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Tradisional Khas Cirebon: Serabi

14 Juni 2024   22:08 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:33 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabi, juga dikenal sebagai serabi, adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran tepung beras dan santan. Makanan ini sering disajikan sebagai camilan atau sarapan dan memiliki berbagai variasi berdasarkan bahan tambahan dan cara penyajiannya. Surabi dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang khas, membuatnya menjadi favorit di berbagai kalangan masyarakat.

Sejarah Surabi

Serabi merupakan jajanan tradisional yang berasal dari Indonesia yang mulai dikenal pada tahun 1923. Pada dasarnya asal usul serabi ini masih menjadi perdebatan. Namun kerena lebih pupuler di pulau jawa, maka banyak yang mengatakan bahwa serabi berasal dari jawa. Di pulau jawa ada banyak jenis serabi yang berasal dari beberapa daerah di pulau jawa. Seperti serabi khas Bandung, Solo, Betawi, Cirebon, Tegal, dan beberapa daerah lainnya. Dari masing-masing daerah tersebut tentu saja ada ciri khas dan perbedaan tersendiri dalam pembuatannya.

Pada umumnya, serabi cirebon terbuat dari bahan dasar tepung beras, yang mana tepung ini berasal dari beras yang digiling hingga halus dan menjadi tepung. Tepung beras tersebut dicampur dengan kelapa yang diiris kecil-kecil dan tidak diparut. Sebab jika diparut akan membuat tekstur serabi jadi lembek atau orang Cirebon menyebutnya biek. Dari campuran tepung beras dan irisan kelapa tersebut kemudian diberikan air secukupnya sehingga menjadi adonan yang kemudian ditambah garam agar rasanya lebih terasa nikmat.

Dalam proses pembuatan serabi cirebon, sama seperti proses pembuatan serabi dari daerah lain yaitu dengan menggunakan cetakan semacam gerabah yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan menggunakan tungku dan kayu bakar. Pada dasarnya, bisa juga menggunakan kompor gas, namun hal itu akan berpengaruh pada rasa yaitu kurang sedap dan tinggat keaslian serta nilai tradisionalnya akan menurun. Karena sejak awal orang-orang mengenal serabi itu ya dibakar dengan tunggu dan kayu bakar.

Sejak awal hingga saat ini, eksistensi serabi memiliki banyak perkembangan. Dari yang semula hanya serabi yang original yang tidak memiliki toping, saat ini banyak ditemukan serabi yang bermacam-macam topingnya. Dari mulai toping telur, oncom, pisang, keju cokelat, bahkan ayam. Inovasi tersebut sah-sah saja digunakan dalam rangka ikut beradaptasi dengan perkembangan zaman agar keberadaan serabi ini tidak terhenti dan tidak kalah dengan makanan-makanan modern lainnya.

Surabi memiliki sejarah panjang yang terkait dengan budaya dan tradisi masyarakat Sunda di Jawa Barat. Makanan ini telah ada sejak zaman kerajaan Sunda dan sering disajikan dalam berbagai upacara adat dan perayaan. Seiring waktu, surabi menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan variasi yang beragam sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Bahan dan Cara Pembuatan

Pada umumnya, serabi cirebon terbuat dari bahan dasar tepung beras, yang mana tepung ini berasal dari beras yang digiling hingga halus dan menjadi tepung. Tepung beras tersebut dicampur dengan kelapa yang diiris kecil-kecil dan tidak diparut. Sebab jika diparut akan membuat tekstur serabi jadi lembek atau orang Cirebon menyebutnya biek. Dari campuran tepung beras dan irisan kelapa tersebut kemudian diberikan air secukupnya sehingga menjadi adonan yang kemudian ditambah garam agar rasanya lebih terasa nikmat.

Dalam proses pembuatan serabi cirebon, sama seperti proses pembuatan serabi dari daerah lain yaitu dengan menggunakan cetakan semacam gerabah yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan menggunakan tungku dan kayu bakar. Pada dasarnya, bisa juga menggunakan kompor gas, namun hal itu akan berpengaruh pada rasa yaitu kurang sedap dan tinggat keaslian serta nilai tradisionalnya akan menurun. Karena sejak awal orang-orang mengenal serabi itu ya dibakar dengan tunggu dan kayu bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun