Mohon tunggu...
Nuurul Ilaahi R
Nuurul Ilaahi R Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Love children and have a calling (vision of life) to build mindset and character of children and adolescence of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyusun Pembelajaran di Rumah untuk Anak (Akademis dan Non Akademis)

7 Mei 2020   17:03 Diperbarui: 7 Mei 2020   17:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sosial distancing menjadi solusi terbaik yang dicanangkan pemerintah Indonesia bahkan dunia sebagai strategi paling tepat menangani virus Corona.

WFH atau bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah menjadi solusi paling tepat namun di sisi lain dapat memberikan tantangan tersendiri bagi kita selaku orang tua. Menyusun pembelajaran untuk anak dan mendampingi anak belajar di saat di sisi lain kita pun harus bekerja dari rumah memerlukan strategi khusus dalam mensikapinya.

Anak-anak yang biasa belajar di sekolah dan kini harus belajar di rumah menuntut kita sebagai orang tua mampu menyusun strategi pembelajaran efektif untuk anak baik akademis maupun non akademis.

Apa itu definisi operasional menyusun strategi pembelajaran untuk anak di rumah?

Menyusun strategi pembelajaran anak di rumah adalah kemampuan kita untuk menyusun cara-cara pembelajaran anak yang efektif di rumah supaya waktu panjang yang dimiliki anak dapat terisi dengan kegiatan bermanfaat yang mampu mendukung perkembangan kognitif, emosional, dan psikologis mereka.

Mari kita berefleksi sejenak? Apakah 3 hari social distancing yang kita lalui sudah terisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk anak? Apakah kita sudah membekali anak dengan pendidikan budi pekerti & kasih sayang di masa social distancing ini? Apakah materi-materi belajar yang ditugaskan sekolah untuk anak sudah dipelajari dengan baik?

Saya akan membagi pemaparan materi menjadi 3 bagian besar :

A. Prinsip-prinsip umum penerapan pembelajaran di rumah untuk Anak

B. Menyusun pembelajaran akademis dan aturan penerapannya pada anak

C. Menyusun pembelajaran non akademis dan aturan penerapannya pada anak

Saya mulai dari yang pertama ya :

A. Prinsip-prinsip umum penerapan pembelajaran di rumah

Pada umumnya pembelajaran di rumah bisa berlangsung lebih longgar disbanding di sekolah. Mengapa? Karena tidak ada aturan baku dan jadwal baku kegiatan-kegiatan yang berlangsung di rumah, berbeda dengan pembelajaran di sekolah yang lebih disiplin dan terstruktur, maka prinsip-prinsip umum yang harus kita pegang :

1. Aturan yang berlaku di rumah harus jelas dan dikomunikasikan dengan jelas pula*

  • Aturan yang jelas dan tegas mampu membangun karakter anak menjadi pribadi yang lebih disiplin, maka kita harus membuat aturan-aturan yang disepakati dengan anak semisal, waktu menonton TV ataupun bermain hape di rumah maksimal 2 jam, pagi sampai siang kita harus belajar, boleh bermain kalau tugas dari Ibu/Sekolah sudah selesai dikerjakan, dsb

2. Orang tua harus Mindful dan stress free*

  • Mindful adalah menyadari sepenuhnya kondisi saat ini dan di sini (HERE and NOW) serta menerima keadaan apa adanya. Tidak menyesali masa lalu maupun tidak mengkawatirkan masa depan. Anak adalah penyerap energy terbaik. Bila orang tua stress, bingung, kawatir berlebihan maka anak akan mampu merasakan dan tertular energy negative tersebut. Maka sebaiknya sebagai orang tua kita bisa menjadi stabilisator emosi yang baik untuk anak.

3. Orang tua harus mau berkorban lebih untuk menyiapkan materi belajar dan sarana belajar*

  • Belajar di rumah berarti sekolah tidak lagi menjadi fasilitator utama belajar anak. Sehingga sebagai orang tua kita harus bersedia menyediakan materi-materi belajar, permainan edukasi dsb

B. Menyusun Pembelajaran akademis dan aturan penerapannya di rumah

Pembelajaran akademis adalah pembelajaran mengenai materi-materi pelajaran sekolah yang telah disusun dalam kurikulum pendidikan Nasional.

  • Pada prinsipnya :

1. Cek materi pembelajaran anak dari sekolah sudah sampai mana dan donlod materi tambahan online bila perlu*

Kita perlu memeriksa materi belajar + LKS + PR anak-anak di sekolah sudah sampai mana, dari situlah kita akan tahu apa yang harus di rehersal (diulangi lagi supaya ingatan anak ttg materi belajar kuat), di follow up (dilakukan Tanya jawab dengan anak), atau yang memerlukan tambahan pendalaman materi dari sumber sumber belajar online seperti ruang guru, zenius dsb

2. Ciptakan suasana belajar seformal mungkin seperti di sekolah, di mana meja tulis + kursi + alat tulis + lampu belajar dsb siap digunakan*

Suasana belajar yang formal seperti di sekolah penting supaya anak-anak tidak "take for granted"(menyepelekan/ setengah-setengah dalam belajar.

3. Berikan tugas-tugas belajar dimana anak harus aktif menjawab soal-soal, membaca materi pembelajaran dengan highlighter/ stabile, mengerjakan LKS dsb*

Tugas belajar yang bersifat aktifitas aktif ini penting supaya anak mendalami materi belajarnya dengan baik dan orang tua punya waktu untuk tetap bekerja WFH (orang tua bisa bekerja sembari menunggu anak-anak mengerjakan tugas-tugas belajarnya)

4. Perlu diberikan follow up (tindak lanjut) dalam setiap pemahaman anak berupa Tanya jawab & bimbingan*

  • Asah kemampuan berlogika anak dengan menanyakan apa yang ia pahami dari materi-materi yang telah dipelajari
  • Asah curiosity (keingin tahuan) anak dengan memancing anak untuk bertanya pada ayah bunda nya tentang berbagai hal (diantaranya materi belajarnya)
  • Asah kemampuan berkomunikasi anak dengan cara meminta ia menjelaskan materi-materi pelajaran yang telah ia pelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri

C. Menyusun pembelajaran non akademis dan aturan penerapannya pada anak

Pembelajaran non akademis adalah pembelajaran yang bukan materi-materi pelajaran sekolah. Yang dimaksud dengan pembelajaran non akademis adalah pembelajaran berupa permainan-permainan yang menghibur, permainan-permainan edukatif, pendidikan budi pekerti luhur, pendidikan agama dsb. Pada prinsipnya :

1. Harus ada pengantar di awal tentang AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku) dimana orang tua menjelaskan manfaat-manfaat atau tujuan-tujuan pembelajaran non akademis yang akan dilakukan*

Misalnya, dengan menonton film Inside Out anak-anak akan belajar tentang emosi itu apa saja, misalnya dengan belajar mengupas telur anak-anak akan berlatih menggerakkan jari-jari tangan, misalnya dengan membaca dongeng 25 Nabi & Rosul anak-anak akan makin disayang Allah dsb

2. Orang tua harus mau menjelaskan tentang manfaat, tujuan, akibat positif, akibat negatif dan segala hal yang terkait dengan pembelajaran non akademis*

Bagi orang tua yang sudah terbiasa mendampingi anak belajar pada umumnya mampu menjelaskan hal-hal tersebut dengan lancar. Namun bagi ayah bunda yang selama ini belum terbiasa menemani anak belajar pada awalnya akan kesulitan. Semua ini adalah tentang mindset + persepsi & keyakinan yang terbentuk dalam pikiran kita. Kita harus memandang moment-moment menemani anak belajar adalah moment yang tak akan pernah terulang lagi seumur hidup kita, di mana dengan menemani anak belajar, bonding (ikatan antara orang tua dan anak) akan terbentuk. Kuncinya adalah percaya diri. Kita harus percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu menjelaskan banyak hal kepada anak kita.

  • Berikut daftar Film-film anak yang bisa ditonton bersama orang tua :
  • Inside Out (mengajarkan tentang macam-macam emosi)
  • Petualangan Sherina (mengajarkan tentang persahabatan & keberanian)
  • Garuda di dadaku (mengajarkan anak untuk berjuang/ gigih berusaha)
  • Flipped (mengajarkan tentang kebaikan hati)
  • Sekola Rimba (mengajarkan anak untuk bersyukur)
  • COCO (mengajarkan anak tentang pentingnya keluarga)
  • Keluarga Cemara (mengajarkan anak tentang indahnya hubungan keluarga)
  • Dua Garis Biru / REMAJA (mengajarkan remaja untuk menjaga diri dari pergaulan bebas)

Selamat Mendampingi putra-putri anda belajar di rumah :) 

19 Maret 2020,
Nuurul Ilaahi, M.Psi, Psikolog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun