To do List
Ada daftar yang harus dilakukan anak-anak selama bulan Ramadan. Saya menulisnya sendiri di atas secarik kertas sebesar kertas origami berukuran besar. Dibuat sebanyak empat lembar sesuai jumlah anak, kemudian saya tempel di meja belajar atau di lemari yang bisa mereka jangkau. Isinya berbeda-beda sesuai usia. Ada rutinitas tilawah, berbakti kepada orang tua, belajar, sampai jadwal bermain dan menonton tv, semua tercatat di situ. Akan ada punishment dan reward bagi yang melakukan sesuai aturan atau melanggarnya. Mereka pun akan bekerja sama saling menutupi kesalahan satu sama lain, bahkan saling membantu ketika ada yang kesulitan.Â
Setelah Ramadan usai, catatan itu akan selalu tertempel di tempatnya dan baru diperbaharui pada Ramadan berikutnya. Kelak ketika saya tiada, catatan itu akan menjadi saksi bahwa masa kecil mereka penuh dengan cerita. Mereka akan melihat tulisan saya yang membuat rindu akan pulang dan tetap mengikat tali silaturahim antara kakak beradik.
Berbagi
Setiap hari-hari tertentu pada waktu menjelang buka puasa, saya dan suami membawa anak-anak ikut serta berbagi takjil untuk pejalan kaki yang melintas. Saya harap, kelak anak-anak akan meniru kebiasaan ini sampai dewasa.
Bekerja Sama Membuat Kue
Satu kegiatan yang sangat disukai anak-anak ketika bulan Ramadan tiba, yakni membuat kue kering untuk lebaran. Sebenarnya pesan di tetangga lebih simpel ketimbang membuatnya yang sangat memakan waktu. Namun, membuat kue kering dengan tangan sendiri adalah salah satu momen paling bersejarah karena saya tidak bekerja sendiri.
Ada anak-anak yang kebagian menguleni, memanggang, menghitung sambil memasukkannya ke toples, bahkan mencicipi. Kekacauan di dapur tak lagi jadi masalah karena dalam satu ruangan dapur itu terdapat keceriaan dan tawa. Tentu saja ada keributan dan tangisan, serta lengkingan ibunya yang berusaha menjadi wasit bagi mereka.
Kepuasan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika mereka berkata, "Kue buatan Bunda bikin kangen!"
Olahraga Jalan Kaki Setelah Subuh
Satu lagi hal terseru bagi anak-anak adalah jalan pagi keliling komplek setelah subuh. Kegiatan itu kami lakukan setiap akhir pekan selama 30 menit saja. Anak-anak sangat menantikan momen ini. Selama di perjalanan mereka bercengkerama dan sesekali bertengkar. Pulangnya saya mampir ke pasar untuk membeli bahan makanan. Sampai di rumah, mereka mandi, kemudian tidur sampai zuhur. Hal itu akan membuat rasa lapar mereka tidak begitu terasa.