Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Kebhinekaan Menjadi Ajang Mengenal Diri Sendiri dan Identitas Bernegara

18 Februari 2024   07:12 Diperbarui: 18 Februari 2024   07:23 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar @festivalkebhinekaan

Merawat Toleransi dan Kebhinekaan Indonesia

Merupakan tema yang diusung pada Festival Kebhinekaan yang diselenggarakan oleh akun Instagram @festivalkebhinekaan dan @wisatakreatifjakarta.

Memperhatikan ragam peserta yang hadir dan mengikuti hingga selesai. Seolah mewakili, betapa hausnya peserta dari ragam usia ini ingin mengetahui lebih dalam dari para nara sumber, mengenai keberagaman sosial budaya yang ada di Indonesia.

Nara sumber yang hadir pun mencerminkan hal tersebut dan menghadirkan topik yang dalam sehingga menimbulkan diskusi yang menarik juga.

Pada sesi pembukaan, pengunjung dihadirkan nara sumber  Agustinus Wibowo  IG @agustinusjourney (Penulis Buku Perjalanan berpengaruh, Fotografer dan Tour Leader) tentang "Menyelami Keberagaman Identitas Melalui Perjalanan".

Menyelami penjelasan antusias dan berapi-api akan perjalanannya ke Papua Nugini, proses pencarian jati diri demi mengenal dirinya melalui refleksi kehidupan orang-orang yang ia temui sepanjang perjalanannya. Membuka mata banyak pengunjung yang hadir, akan arti jati diri manusia itu sendiri.

Ini biasanya jika di bangku sekolah, akan menjadi suatu pembahasan yang teoritis dan membosankan. Namun di tangan Agustinus Wibowo, topik ini dibuat sangat ringan, dan bahkan dibuat menjadi novel.

Inilah yang membawa talkshow menjadi berkembang ke arah pengenalan buku yang baru dituliskannya mengenai Menyelami Keberagaman Identitas Melalui Perjalanan  (coming soon) , tunggu tanggal launchingnya :-)

sumber gambar @festivalkebhinekaan
sumber gambar @festivalkebhinekaan

Kemudian berlanjut pada acara nonton bareng dua film berjudul Puan Hayati dan Simalakama di Tanah Istimewa. 

Dua film dokumenter ini menyoroti sebuah persoalan dari sudut pandang tertentu dan ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi barengnya.

Menggaris bawahi keadaan sosial budaya Indonesia dengan perjalanan waktu yang lumayan panjang, kedua film ini memang memberikan warna tersendiri, bagi generasi yang belum pernah mengalaminya. 

Mereka mendapatkan hal-hal baru terkait politik dari masing-masing penguasanya.

Walaupun sesekali dari salah satu nara sumber ada penekanan kata "rezim", namun menurutku itu hanyalah dari pengalaman pribadinya saja, sehingga membekas dan terasa dalam pembuatan setiap filmnya. Ada kritik tajam kepada penguasanya yang dinilai "rezim".

Ini membuat berpikir, bagaimana sosok  Agustinus Wibowo , lebih dewasa dalam menghadapi perjalanan kehidupan pribadinya, sehingga tidak menyalahkan penguasa ataupun "rezim", jika mengutip istilah nara sumber tersebut.

Memaafkan dan mencoba memahami dari sudut pandang berberda memang amat sulit dilakukan oleh manusia dan ini terasa sekali bagaimana Agustinus Wibowo telah melampaui hal tersebut.

Ini menjadikan sudut pemikirannya dari keseluruhan nara sumber yang hadir, terasa lebih menonjol.

sumber gambar @festivalkebhinekaan
sumber gambar @festivalkebhinekaan

Kemudian dari tokoh utama film Puan Hayati , pengunjung dapat merasakan bagaimana seorang gadis masih berpegang pada budaya Jawa. Terasa pemikirannya jauh lebih dewasa juga dari gadis-gadis lain seusianya dan jauh ke depan.

Sosok ini, sebagaimana orang Jawa yang telah sepuh, memadukan kenyataan dengan pribadi dalam dirinya. Menjadikannya sosok pribadi yang luar biasa.

Pancaran keteduhan hati dapat terasa dan membuat hangat hati semua pengunjung. Masa depannya akan terang dan baik, jika ia terus menatap kehidupan ini dengan cara seperti ini.

Demikian sudut pandangku yang aku dapat dari menghadiri acara pada Festival Kebhinekaan tahun ini.

 Adapun tulisan ini , lebih pada mengutarakan sudut pandang akan acara ini, yang sangat bagus dan sangat informatif. Diharapkan tentunya hal ini tetap berlangsung, diadakan dengan santai, bijak dan dewasa.

Hal yang menarik juga tentunya adalah ajakan untuk tetap mengikuti acara Festival Kebhinekaan ini , karena masih banyak sekali rangkaian acara yang dihadirkan.

Lebih lanjut , bagi yang ingin mengikuti dapat melakukan Registrasi Pendaftaran di link berikut https://bit.ly/daftarfesbin7   (terbatas hanya untuk 50 orang)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun