Selain itu, dalam film ini, kita oleh sinematografi Stefano Falivene disuguhi alam pedesaan dan juga perkotaan Italia berikut budayanya. Hal ini terlihat dari arsitektur bangunan khas Italia yang menarik, berpadu menyatu dengan alam pedesaan dengan rumput hijau membentang sepanjang mata memandang hingga jauh ke pebukitan di ujung horizon, saat Amos beraktifitas hingga bagian dalam sebuah gedung opera yang ternyata memiliki banyak ruang unik dan khasnya saat melakukan pengambilan gambar Amos bernyanyi untuk pertama kali di hadapan banyak orang.
Saat Amos berlatih bersama Sang Maestro pun (diperankan oleh Antonio Banderas), pemandangan bangunan di luar jendela , amatlah menggoda dan seolah memanggil untuk dikunjungi.Â
Menariknya dalam sesi latihan bersama Sang Maestro, kita seolah diajak pula untuk belajar cara menyanyi yang benar, yaitu antara lain menjaga makan dan minum, mengatur pernafasan dan terakhir salah satu kunci terpenting untuk menghasilkan suara yang dalam dan bagus untuk standar ukuran sebuah opera, ternyata benar-benar merupakan pengorbanan yang luar biasa bagi seluruh manusia. Pada adegan ini, sayapun merasa sangat terharu dan benar-benar mengacungkan jempol untuk Andrea Bocelli.Â
Tanpa pengorbanannya ini, tak akan pernah dunia akan membeku saat mendengar alunan suaranya dan mungkin generasi masa sekarang semakin tidak berminat lagi akan opera. Namun saat mendengarkan suaranya, memang seolah kita dibawa ke alam dunia lain dan berhenti di waktu itu.
Alur cerita dalam film ini memang hanya menceritakan sepenggal kehidupan Andrea Bocelli terutama dari sudut perjuangannya yang diawali sedari kecil.Â
Kita diperlihatkan dan dibawa masuk dalam emosi saat perjuangan demi perjuangan untuk menggapai sebuah impian nampaknya sangat
sulit dan memakan waktu bertahun-tahun hingga mengkonsumsi rasa percaya diri hingga membawa dampak tersendiri bagi orang-orang disekitar.Â
Amos sebagai seorang laki-laki merasa sangat tak berdaya, jika harus bergantung secara ekonomi pada orang tuanya , terlebih jika harus meminta
mereka menanggung istrinya.Â
Istrinya pun terlihat memendam perasaan mendalam, saat harus membangkitkan rasa percaya diri Amos hingga memberikan semangat dan membangkitkan rasa percaya dirinya sendiri.Â
Walaupun penampilan aktris Nadir Caselli sebagai istri Amos tak terlalu banyak, namun aktingnya memberikan tempat tersendiri yang menggambarkan perjuangan perempuan dibalik kesuksesan seorang penyanyi opera. Benar-benar sangat inspiratif dan menggugah hati, bagi yang menontonnya.
Adegan dalam film yang paling mengesankan tentunya saat Andrea Bocelli muncul dalam film dan kemudian bernyanyi.Â