Film Mata Batin 2, memanggil untuk ditonton, karena jilid pertamanya berhasil menarik perhatian. Ide ceritanya menarik dan unik, mengingatkan akan film barat yang bermain dengan logika digabungkan dengan perasaan kasihan.Â
Penempatan tokoh karakternya sangat tak terduga, walaupun akhir ceritanya, kurang begitu memuaskan. Namun saat itu, sempat menunggu hingga layar lebar kembali kosong, tanpa gambar, sebelum akhirnya keluar dari bioskop.
Sayapun teringat akan perasaan lelah dan kecewa saat mendekati akhir pemutaran film.
 Lelah karena menuggu jam pemutaran yang mundur hingga satu jam dari jadwal pemutaran resminya.Â
Merasa kecewa, karena jilid 2, tak memberikan perasan megah dan luar biasa seperti jilid pertamanya.
Ide dan konsep memang mengikuti film aslinya,The Whispering Corridors yang dirilis tahun 1998, arahan sutradara Park Ki-hyung.Â
Namun pada film Sunyi pengambilan sudut-sudut gambar dalam film, mampu menggugah perasaan dan membuat rasa penasaran kembali membuncah, mengusik hati.Â
Kali ini tubuhpun kembali membeku, hingga petugas memperhatikan dari jauh, terlihat heran dan bisa jadi merasa heran ada penonton yang tak berhenti memperhatikan layar di hadapannya tanpa bergerak, walaupun sudah tak ada penampakan gambarnya.