Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

La Nana, Intip Budaya Amerika Latin Melalui Film Peraih Penghargaan

26 Februari 2019   13:35 Diperbarui: 26 Februari 2019   13:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, dengan segudang penghargaan tersebut, sayapun dengan semangat memasuki ruang gedung Perpustakaan Nasional , tempat pemutaran dilakukan.

Saya baru mengetahui, kalau film  dari Negara Chile dan budaya mereka sangat terbuka sekali akan eksplorasi pada tubuh manusia. Sempat saat pemutaran, saya melirik ke kanan kiri, mencari tahu, apakah ada anak-anak yang ikut menonton. Untunglah panitia nampaknya ketat dan sama sekali tidak terlihat adanya anak kecil.

Kemudian saya kembali mengamati film yang diputar.

Dengan alur cerita yang agak lambat, sayapun terbawa pada jalan cerita seorang pembantu yang sebenarnya membutuhkan teman, namun karena tugas dan tanggung jawab yang amat sangat dipatuhinya, menganggap tiada pembantu lain yang dapat mengerti keluarga majikannya , seperti dirinya. Sehingga setiap kali diberi tenaga bantua baru, mempersulit kehidupan tenaga bantuan yang baru datang dengan cara mengunci pintu hingga cara ekstrim mempermalukan mereka dalam kamar mandi dengan menuangkan obat desifektan sehabis mereka mandi.

Banyak yang merasa tersinggung dan kemudian berhenti, hingga suatu waktu seorang mampu membuat hatinya melunak dan akhirnya menjadi teman.

Pertemanan yang sangat singkat ini , merubah pula jalan pikiran dan tindakan, sehingga akhir film ditutup dengan  perubahan sikap dirinya.

Sebenarnya film ini menarik, namun karena telah terbiasa dengan film dengan alur cerita cepat, saya agak merasa film ini terlalu lambat . Namun idenya orisinal dan dalam beberapa hal, dialami juga oleh keluarga di Indonesia.

Apabila ingin melihat Festival Film Latin American di Jakarta, saat ini masih bisa dilakukan dengan cara melakukan reservasi melalui link https://livelifeindo.com .

Selamat menikmati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun