Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Hak Memutuskan untuk Mati Tak Lagi di Tangan "24 Hours To Live"

7 Februari 2018   01:36 Diperbarui: 7 Februari 2018   01:52 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, seperti Gattaca dan Predestination , saya dibuat geleng-geleng kepala dengan kemampuan akting Ethan Hawkeyang mampu mewujudkan agar jalan ceritanya ini masuk logika kita. Ethan Hawke tidak bermain seolah seorang super power, namun tetap memperlihatkan dirinya sebagai manusia yang mempunyai rasa sakit, naluri, kepedihan dan logika. jangan berharap , melihat Travisberlari di antara semburan peluru dan tetap mulus tanpa ada luka sedikitpun dalam film ini. Namun Travisdiperankan dengan apik terlihat babak belur dan terkadang mengalami halusinasi akibat dibangunkan dari kematian secara paksa.

Akhir ceritapun membuat saya kembali menggelengkan kepala. Hanya ada satu komentar, kasihan sekali  Travis Conrad  ini, tidak mempunya hak untuk mati sama sekali .

Banyak lubang dalam penulisan cerita ini yang dijelaskan dengan sistem flash back , namun bisa juga luput dari pengamatan kita karena adegan laganya yang lumayan brutal, sehingga saat akhir cerita , ada yang sempat mempertanyakan apa kehebatan organisasi Red Mountain ini selain terobosan keilmuan ini. Mengapa organisasi ini sangat ditakuti dan kurang ada penjelasan juga mengapa saksi ini berani melawan organisasi Red Mountain sedangkan orang-orang yang lain yang mau melepaskan diri saja, sangat susah untuk melakukannya?

Namun untungnya, semua kekurangan itu dapat ditutup dengan akting Ethan Hawke. 

Jadi bagi anda penggemar Ethan Hawke, film bergenre "action"dan brutal , silahkan segera menonton di bioskop di Indonesia . Ditunggu komentarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun