Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Hak Memutuskan untuk Mati Tak Lagi di Tangan "24 Hours To Live"

7 Februari 2018   01:36 Diperbarui: 7 Februari 2018   01:52 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang belum kenal dengan aktor Ethan Hawke? 

Wah , terlalu kalau belum.

Saya ingat, saya selalu melihat Ethan Hawke memerankan tokoh dalam film bergenre Science Fiction dan jalan ceritanya biasanya di luar kotak , dan benar-benar butuh imajinasi.

Film yang pernah diperankan seperti Gattacadan Predestination , benar-benar membuat saya berdecak dan tak habis pikir "Bisa aja buat jalan cerita seperti ini. Ajib banget deh"

Nah, apabila kalian mendapatkan trailer film seperti ini , akankah kalian tolak kesempatan untuk melihatnya lebih awal? Kalau saya, langsung gasss pol mau nonton dahulu. Apakah itu ? Yuk , sama-sama kita lihat trailernya


Nah, dari trailernya saja, sudah terlihat ini model film ala "science fiction " dikombinasi dengan "action-thiller". 

Wah, seru. Wajib nonton.

Maka, Senin 5 Februari 2018 kemarin, bersama dengan KOMIK, bersama-sama nonton screening film 24 Hours to Livedi bioskop di Plaza Semanggi  dan saya tidak menyesal.

Adegan film sudah dimulai dengan adegan "action", tujuan utama adalah  menjaga keselamatan seorang saksi yang akan memberikan kesaksiannya atas suatu organisasi Red Mountain yang telah melakukan banyak kejahatan. Adegan berlangsung seru dan berlanjut ke bagian Travis Conrad (Ethan Hawke) dan Ayah Mertuanya sedang bersantai dan bercakap-cakap di pantai. Namun kembali tempo menaik saat kita mengetahui Travis Conrad adalah pembunuh bayaran yang bekerja pada organisasi tersebut.

Mulai dari sini, adegan dan strategi berjalan dengan cepat dan saat adegan TravisConradhidup kembali hanya dalam tempo 24 jam saja, saya tidak bisa melepaskan pandangan lagi dari layar. Seru habis soalnya. 

Disini alur cerita mulai memberikan penjelasan , mengapa Travis Conradkehilangan keluarganya dan mengapa kesaksian dapat menghancurkan organisasi dan betapa kecilnya nilai kehidupan manusia jika dihadapkan akan terobosan keilmuan yang diunggulkan sebagai pencapaian tertinggi dalam sejarah kemanusiaan.

Ya, seperti Gattaca dan Predestination , saya dibuat geleng-geleng kepala dengan kemampuan akting Ethan Hawkeyang mampu mewujudkan agar jalan ceritanya ini masuk logika kita. Ethan Hawke tidak bermain seolah seorang super power, namun tetap memperlihatkan dirinya sebagai manusia yang mempunyai rasa sakit, naluri, kepedihan dan logika. jangan berharap , melihat Travisberlari di antara semburan peluru dan tetap mulus tanpa ada luka sedikitpun dalam film ini. Namun Travisdiperankan dengan apik terlihat babak belur dan terkadang mengalami halusinasi akibat dibangunkan dari kematian secara paksa.

Akhir ceritapun membuat saya kembali menggelengkan kepala. Hanya ada satu komentar, kasihan sekali  Travis Conrad  ini, tidak mempunya hak untuk mati sama sekali .

Banyak lubang dalam penulisan cerita ini yang dijelaskan dengan sistem flash back , namun bisa juga luput dari pengamatan kita karena adegan laganya yang lumayan brutal, sehingga saat akhir cerita , ada yang sempat mempertanyakan apa kehebatan organisasi Red Mountain ini selain terobosan keilmuan ini. Mengapa organisasi ini sangat ditakuti dan kurang ada penjelasan juga mengapa saksi ini berani melawan organisasi Red Mountain sedangkan orang-orang yang lain yang mau melepaskan diri saja, sangat susah untuk melakukannya?

Namun untungnya, semua kekurangan itu dapat ditutup dengan akting Ethan Hawke. 

Jadi bagi anda penggemar Ethan Hawke, film bergenre "action"dan brutal , silahkan segera menonton di bioskop di Indonesia . Ditunggu komentarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun