Ya, seperti Gattaca dan Predestination , saya dibuat geleng-geleng kepala dengan kemampuan akting Ethan Hawkeyang mampu mewujudkan agar jalan ceritanya ini masuk logika kita. Ethan Hawke tidak bermain seolah seorang super power, namun tetap memperlihatkan dirinya sebagai manusia yang mempunyai rasa sakit, naluri, kepedihan dan logika. jangan berharap , melihat Travisberlari di antara semburan peluru dan tetap mulus tanpa ada luka sedikitpun dalam film ini. Namun Travisdiperankan dengan apik terlihat babak belur dan terkadang mengalami halusinasi akibat dibangunkan dari kematian secara paksa.
Akhir ceritapun membuat saya kembali menggelengkan kepala. Hanya ada satu komentar, kasihan sekali  Travis Conrad  ini, tidak mempunya hak untuk mati sama sekali .
Banyak lubang dalam penulisan cerita ini yang dijelaskan dengan sistem flash back , namun bisa juga luput dari pengamatan kita karena adegan laganya yang lumayan brutal, sehingga saat akhir cerita , ada yang sempat mempertanyakan apa kehebatan organisasi Red Mountain ini selain terobosan keilmuan ini. Mengapa organisasi ini sangat ditakuti dan kurang ada penjelasan juga mengapa saksi ini berani melawan organisasi Red Mountain sedangkan orang-orang yang lain yang mau melepaskan diri saja, sangat susah untuk melakukannya?
Namun untungnya, semua kekurangan itu dapat ditutup dengan akting Ethan Hawke.Â
Jadi bagi anda penggemar Ethan Hawke, film bergenre "action"dan brutal , silahkan segera menonton di bioskop di Indonesia . Ditunggu komentarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H