Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bad Genius Baddas? Film dengan Pesan Moral yang Menegangkan

14 Agustus 2017   02:44 Diperbarui: 18 Agustus 2017   04:25 7978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film ditutup dengan manis , dengan pesan yang mengingatkan akan pentingnya waktu untuk berhenti. Adegan yang mudah ditebak, namun sebagai salah satu film dengan tujuan mendidik, hal ini dapatlah dimaklumi.

bad-genius-nuty-laraswaty-5990ae39894eb13a8c5ce3a2.jpg
bad-genius-nuty-laraswaty-5990ae39894eb13a8c5ce3a2.jpg
Menariknya saat sedang mengantri untuk berfoto bersama, saya sempat terlibat diskusi dengan beberapa fans film Thailand. Mereka mengharapkan akhir cerita berbeda, yang "out of the box" , dalam hal ini saya juga mengharapkan hal yang sama. Namun apabila tujuan film ini nya ke arah pendidikan dan moral karakter yang baik untuk anak-anak sekolah, memang "endingnya" haruslah seperti ini.
Dokumentasi Babeh Helmi
Dokumentasi Babeh Helmi
Film Thailand semakin diperhitungkan dunia

Saat di Indonesia, yang marak dan trend saat ini adalah film horor. Saya sangat mengharapkan sekali, munculnya film-film yang mampu menyihir saya seperti Film Bad Genius ini. Naskah film ini menceritakan persoalan sederhana, namun dikemas dengan menarik dan penuh adegan yang membuat kita enggan meninggalkan tempat duduk dan terus menatap ke depan layar bioskop. Terakhir saya merasakan sensasi seperti ini tahun 2002 . 

Menurut  saya , film ini seolah merupakan tamparan keras bagi insan perfilman Indonesia dan tantangan yang diharus diterima, mampukah membuat film sebagus dan dengan kualitas seperti ini. 

Bagi penonton? Mampukah mengapresiasi film lain dengan genre selain genre horor.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Hanya ada satu yang saat ini mesti dilakukan, mari ke bioskop dan carilah jawaban atas tantangan yang saya sampaikan tadi di atas. Kira-kira mampukah kita mengapresiasi film kita sendiri yang bukan bergenre horor? Mampukan film-film dengan tema pendidikan, mendapatkan  sambutan dengan jumlah penonton yang banyak? Jika iya, maka tantangan berhasil dilewati.

Rujukan : kompasiana.com/komik.kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun