Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Toko Buku Sepi di Awal Musim Sekolah, Temukan Alasan dan Solusinya

1 Agustus 2024   08:53 Diperbarui: 2 Agustus 2024   02:20 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko buku unik. (Sumber: @UniqueBooks via kompas.com)

Musim awal sekolah biasanya identik dengan peningkatan aktivitas di toko buku. Orang tua dan siswa berbondong-bondong membeli buku pelajaran, alat tulis, dan perlengkapan sekolah lainnya.

 Namun, di beberapa tahun terakhir, ada fenomena yang mengejutkan: toko buku justru sepi di musim awal sekolah. Apa yang menyebabkan perubahan ini dan bagaimana toko buku bisa mengatasinya?

Katakan saja salah satu toko buku cukup terkenal ditengah kota Ambon sebagai satu-satunya menyediakan seluruh perlengkapan yang berkaitan dengan Pendidikan baik Tingkat TK sampai perguruan tinggi. 

Teristimewa di musim awal tahun Pelajaran, selalu terlihat banyak orang berbondong-bondong memadati seluruh ruangan baik di depan pintu masuk, ruangan lantai 1 dan 2 sangat ramai. 

Beberapa hari lalu oleh beberapa kebutuhan, saya mampir membelinya di sana. Kaget saya melihat betapa sepi toko buku itu. Bahkan rak-rak buku yang biasanya penuh tersusun rapi dengan buku-buku beberapa rak telah kosong tidak terisi lagi dengan buku. 

pexels.com
pexels.com

Dimana buku-buku sebanyak itu? Pada akhirnya beberapa  rak buku hanya tertempel selebar kertas putih bertuliskan" Diskon 50%

Penyebab Sepinya Toko Buku di Musim Awal Sekolah

Digitalisasi Pendidikan

Kemajuan teknologi telah mengubah wajah pendidikan. Banyak sekolah yang mulai beralih ke buku digital dan platform pembelajaran online. Siswa lebih sering menggunakan tablet atau laptop untuk belajar daripada buku fisik. 

Selain itu, materi pembelajaran yang sebelumnya dicetak kini lebih sering diunduh dalam bentuk PDF atau e-book.

Belanja Online

Kebiasaan berbelanja masyarakat juga mengalami perubahan. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee menawarkan kemudahan dalam membeli buku dan perlengkapan sekolah.

pixabay.com
pixabay.com

 Dengan berbagai promo menarik, harga kompetitif, dan kemudahan pengiriman, banyak orang tua yang lebih memilih berbelanja secara online daripada harus pergi ke toko buku fisik.

Penurunan Minat Baca

Tren penurunan minat baca di kalangan siswa juga turut berkontribusi terhadap sepinya toko buku. Dengan banyaknya alternatif hiburan digital seperti media sosial, game, dan video streaming, minat siswa untuk membeli dan membaca buku fisik semakin berkurang.

Dampak bagi Toko Buku

Sepinya pengunjung toko buku di musim awal sekolah banyak membawa dampak negatif bagi industri ini. Penurunan penjualan bisa menyebabkan toko buku mengalami kerugian, bahkan berisiko tutup. Selain itu, toko buku yang biasanya menjadi pusat kegiatan literasi juga kehilangan peranannya dalam masyarakat.

Solusi untuk Mengatasi Sepinya Toko Buku

Diversifikasi Produk

Untuk tetap relevan, toko buku harus melakukan diversifikasi produk. Selain buku pelajaran, toko buku bisa menyediakan berbagai perlengkapan sekolah, alat tulis, mainan edukatif, dan gadget penunjang belajar. 

Dengan demikian, toko buku bisa menarik lebih banyak pengunjung yang mencari kebutuhan sekolah secara lengkap.

Meningkatkan Layanan Online

Mengikuti tren belanja online, toko buku harus meningkatkan layanan penjualan online mereka. Membuat website atau aplikasi mobile yang user-friendly dan menawarkan berbagai promo menarik bisa menjadi salah satu cara untuk menarik pelanggan. Selain itu, toko buku bisa bekerjasama dengan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Mengadakan Event dan Promosi

istockphoto.com
istockphoto.com

Mengadakan event seperti diskusi buku, peluncuran buku baru, workshop, dan kegiatan literasi lainnya bisa menarik minat pengunjung. 

Toko buku juga bisa menawarkan promosi khusus di musim awal sekolah, seperti diskon besar-besaran atau paket hemat buku dan perlengkapan sekolah.

Edukasi dan Kampanye Literasi

Toko buku bisa berperan aktif dalam meningkatkan minat baca dengan melakukan edukasi dan kampanye literasi. 

Program seperti "Gerakan Membaca Sehari" atau "Kampanye Buku Favorit" bisa membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca. Selain itu, toko buku bisa bekerja sama dengan sekolah untuk menyelenggarakan program literasi yang menarik. 

Salah satu cara yang digunakan oleh pemilik toko adalah memberikan diskon khusus  harga buku bagi setiap pembeli. 

Fenomena sepinya toko buku di musim awal sekolah merupakan tantangan yang perlu dihadapi dengan strategi yang tepat.

Dengan diversifikasi produk, peningkatan layanan online, pengadaan event dan promosi, serta edukasi literasi, toko buku bisa tetap relevan dan menarik minat pengunjung. 

Di era digital ini, toko buku harus beradaptasi dan berinovasi untuk terus bertahan dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun