Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Hujan Bisa Bikin Batuk dan Pilek? Ini Jawabannya

21 Juni 2024   10:38 Diperbarui: 21 Juni 2024   11:09 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
exels.com/photo/selective-focus-photo-of-coughing-man-s-hand-9882204/

Kenapa Hujan Bisa Bikin Batuk dan Pilek? Ini Jawabannya.

Semalam sebagaimana biasanya setiap Kamis malam saya melakukan pelayanan Rohani melalui siaran radio Dian Mandiri Ambon. Keluar dari rumah dengan hujan gerimis, di ruang studio yang sangat dingin dan kembali ke rumah setelah siaran pun hujan sedikit lebat. Memang diakui bahwa bulan Juni adalah musim hujan yang sangat tinggi di kota Ambon. Saat itulah tubuhku sedikit basah akibat tidak membawa payung maupun mantel hujan. Disitulah mulai terasa batuk, pilek dan demam hingga pagi hari.

Dari laman haldoc.com bahwa Penyebab utama batuk dan pilek bukan karena kehujanan. Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada hidung dan tenggorokan. Seperti : rhinovirus (HRV), adenovirus, human parainfluenza dan respiratory syncytial

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai fenomena ini.

Penurunan Suhu Tubuh

Salah satu efek langsung dari terpapar hujan adalah penurunan suhu tubuh. Ketika tubuh basah dan terekspos pada suhu rendah, tubuh Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh yang normal. Ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan virus dan bakteri.

Lingkungan Lembab dan Virus

Kota Ambon belakangan ini diguyur hujan siang dan malam menyebabkan kondisi lingkungan yang lebih lembab, yang dapat menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran virus pernapasan seperti virus flu. Virus ini bisa bertahan lebih lama di lingkungan lembab dan dingin, meningkatkan peluang terinfeksi saat berada di luar rumah dalam cuaca hujan.

Kedinginan dan Infeksi Sekunder

Saat tubuh kedinginan, aliran darah ke permukaan kulit berkurang untuk menjaga organ vital tetap hangat. Ini bisa mengurangi aliran darah dan, karenanya, mengurangi sel-sel imun ke bagian lain dari tubuh, termasuk saluran pernapasan. Dengan kekuatan pertahanan tubuh yang berkurang, virus dan bakteri yang  di hirup atau sentuh memiliki peluang lebih besar untuk menyebabkan infeksi.

Kecenderungan Berkerumun di Dalam Ruangan

Saat hujan, orang cenderung berkumpul di dalam ruangan, seperti di kafe, pusat perbelanjaan, atau transportasi umum. 

https://www.pexels.com/phohto/crowd-on-the-subway-1628032/
https://www.pexels.com/phohto/crowd-on-the-subway-1628032/

Kerumunan ini bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit pernapasan karena jarak antar individu yang lebih dekat dan sirkulasi udara yang mungkin terbatas.

 Pencegahan dan Pengobatan

Untuk mengurangi risiko terkena batuk dan pilek setelah terkena hujan, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:

Kenakan Pakaian Pelindung.

 Gunakan jas hujan, payung, dan sepatu tahan air untuk menjaga tubuh tetap kering.

Jaga Kehangatan

 Setelah terkena hujan, segera ganti pakaian yang basah dan hangatkan tubuh dengan selimut atau mandi air hangat.

Tingkatkan Kekebalan Tubuh.

 Konsumsi makanan yang bergizi dan cukup istirahat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.

Hindari Tempat Berkerumun.

Jika memungkinkan, hindari tempat-tempat yang ramai setelah terkena hujan untuk mengurangi risiko paparan virus.

Jika Anda sudah terlanjur mengalami gejala batuk dan pilek, beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan adalah:

Istirahat yang Cukup.

Biarkan tubuh Anda beristirahat agar sistem kekebalan tubuh bisa bekerja optimal melawan infeksi.

Konsumsi Cairan.

 Minum banyak air, jus, atau teh hangat untuk menjaga hidrasi tubuh dan membantu meredakan tenggorokan.

Pengobatan Simptomatik.

Gunakan obat batuk atau dekongestan jika diperlukan untuk meredakan gejala. Jika gejala bertahan lama atau memburuk, konsultasikan dengan dokter.

Dengan memahami hubungan antara hujan dan risiko terkena batuk serta pilek, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan selama musim hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun