Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahtera Nuh: Legenda Abadi yang Menembus Waktu

6 Juni 2024   14:37 Diperbarui: 6 Juni 2024   16:08 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahtera Nuh Sumber gambar: Dokpri Nus Nahaklay

Bahtera Nuh: Legenda Abadi yang Menembus Waktu"

Bahtera Nuh: Allah memusnahkan ciptaan-Nya melalui air bah karena kejahatan umat manusia.Hanya satu orang Nuh yang menyenangkan Allah, Allah memerintahkan Nuh membuat sebuah bahtera (kapal besar) guna menyelamatkan seluruh keluarga dan sepasang dari setiap  jenis  jenis hewan (Kejadian. 7:1-8:19)

Kisah Bahtera Nuh merupakan salah satu narasi paling terkenal dalam kitab suci dan mitologi berbagai kebudayaan. Kisah ini terutama berasal dari Alkitab dalam Kitab Kejadian, tetapi juga dikenal dalam tradisi Yahudi, dan sejumlah cerita rakyat dari berbagai belahan dunia. 

Kisah ini menggambarkan bagaimana Nuh, seorang pria yang saleh dan taat kepada Tuhan, dipilih untuk menyelamatkan umat manusia dan makhluk hidup dari banjir besar yang diutus sebagai hukuman atas kejahatan dan kerusakan moral yang meluas. 

Di dunia Timur Dekat kuno, ada banyak cerita tentang banjir yang hebat yang memusnahkan banyak manusia. Cerita-cerita seperti itu  umum jug ditemukan di bagian-bagian dunia lainnya- dari kutub utara hingga Indonesia.  

Latar Belakang Kisah

Menurut Alkitab, Nuh hidup pada zaman ketika kejahatan manusia telah mencapai puncaknya, sehingga Tuhan memutuskan untuk menghukum dunia dengan banjir besar (Kejadian 6:1-8. Namun, karena ketaatan dan kesalehan Nuh, Tuhan memerintahkannya untuk membangun sebuah bahtera besar yang dapat menampung keluarganya dan sepasang dari setiap spesies hewan di bumi (Kejadian 6:9-22).

Pembangunan Bahtera

Bahtera Nuh dibangun dengan instruksi rinci dari Tuhan. Dikatakan bahwa panjang bahtera tersebut adalah 300 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta. Bahtera ini terdiri dari tiga tingkat dan dilengkapi dengan pintu samping dan atap yang memberikan ventilasi. Bahan utama yang digunakan adalah kayu gofir (gopher wood), dan seluruh bahtera dilapisi dengan ter di dalam dan di luar untuk membuatnya kedap air. Sebuah pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Nuh secara mendetail.

 Perjalanan dalam Bahtera

Setelah pembangunan selesai, Nuh mengumpulkan keluarganya dan semua hewan yang telah dipilihnya, dua dari setiap jenis hewan yang tidak bersih dan tujuh pasang dari hewan yang bersih.

 Ketika banjir besar melanda, hujan turun selama 40 hari 40 malam, menenggelamkan seluruh bumi. Di dalam tragedi banjir yang hebat itu  merupakan penggenapan bahwa semua manusia dan makhluk hidup akan dimusnahkan . 

Menurut (Kejadian 6: 17) " Sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa dikolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa .

 Air yang  hebat menyebabkan bahtera mengapung di atas air selama 150 hari sebelum akhirnya terdampar di pegunungan Ararat.

pixabay.com
pixabay.com

Setelah air surut, Nuh melepaskan seekor burung gagak dan kemudian seekor merpati untuk mengetahui apakah air telah surut. Ketika merpati kembali dengan membawa daun zaitun, Nuh mengetahui bahwa bumi sudah mulai kering. Nuh dan seluruh penumpang bahtera akhirnya keluar dan memulai kehidupan baru di bumi yang telah dipulihkan. Sebagai rasa syukurnya melewati badai yang besar, Nuh mempersembahkan korban di mezbah bagi Tuhan (Kejadian 8:20)

Makna dan Pengaruh

Kisah Bahtera Nuh memiliki banyak makna simbolis. Banjir sering dianggap sebagai simbol pembersihan dan pembaruan, sedangkan bahtera itu sendiri melambangkan keselamatan dan perlindungan Tuhan bagi mereka yang taat dan setia. Narasi ini juga menggarisbawahi tema-tema seperti ketaatan, iman, dan pembaruan moral.

Selain dalam Alkitab, cerita tentang banjir besar juga muncul dalam tradisi lain, seperti dalam Epik Gilgamesh dari Mesopotamia dan mitologi Hindu. Bahwa ia mendapat perintah dari dewa Ea melalui mimpi untuk membuat sebuah kapal, karena dewa-dewa lain berencana mendatangkan banjir untuk memusnahkan bumi dan seluruh penduduknya

Arkeologi dan Pencarian Bahtera

Sepanjang sejarah, banyak pencarian dilakukan untuk menemukan sisa-sisa Bahtera Nuh, terutama di kawasan pegunungan Ararat. Meskipun banyak klaim telah dibuat mengenai penemuan tersebut, hingga kini belum ada bukti arkeologis yang definitif yang mengonfirmasi keberadaan bahtera tersebut.

Kisah Bahtera Nuh terus memikat dan menginspirasi banyak orang hingga hari ini. Lebih dari sekadar cerita tentang bencana alam, ini adalah kisah tentang ketahanan, iman, dan harapan. Bahtera Nuh mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan harapan akan masa depan yang lebih baik setelah melalui cobaan berat.

Dengan berbagai interpretasi dan makna yang melekat pada kisah ini, Bahtera Nuh tetap menjadi salah satu narasi yang paling abadi dan relevan sepanjang zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun