Setelah pembangunan selesai, Nuh mengumpulkan keluarganya dan semua hewan yang telah dipilihnya, dua dari setiap jenis hewan yang tidak bersih dan tujuh pasang dari hewan yang bersih.
 Ketika banjir besar melanda, hujan turun selama 40 hari 40 malam, menenggelamkan seluruh bumi. Di dalam tragedi banjir yang hebat itu  merupakan penggenapan bahwa semua manusia dan makhluk hidup akan dimusnahkan .Â
Menurut (Kejadian 6: 17) " Sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa dikolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa .
 Air yang hebat menyebabkan bahtera mengapung di atas air selama 150 hari sebelum akhirnya terdampar di pegunungan Ararat.
Setelah air surut, Nuh melepaskan seekor burung gagak dan kemudian seekor merpati untuk mengetahui apakah air telah surut. Ketika merpati kembali dengan membawa daun zaitun, Nuh mengetahui bahwa bumi sudah mulai kering. Nuh dan seluruh penumpang bahtera akhirnya keluar dan memulai kehidupan baru di bumi yang telah dipulihkan. Sebagai rasa syukurnya melewati badai yang besar, Nuh mempersembahkan korban di mezbah bagi Tuhan (Kejadian 8:20)
Makna dan Pengaruh
Kisah Bahtera Nuh memiliki banyak makna simbolis. Banjir sering dianggap sebagai simbol pembersihan dan pembaruan, sedangkan bahtera itu sendiri melambangkan keselamatan dan perlindungan Tuhan bagi mereka yang taat dan setia. Narasi ini juga menggarisbawahi tema-tema seperti ketaatan, iman, dan pembaruan moral.
Selain dalam Alkitab, cerita tentang banjir besar juga muncul dalam tradisi lain, seperti dalam Epik Gilgamesh dari Mesopotamia dan mitologi Hindu. Bahwa ia mendapat perintah dari dewa Ea melalui mimpi untuk membuat sebuah kapal, karena dewa-dewa lain berencana mendatangkan banjir untuk memusnahkan bumi dan seluruh penduduknya
Arkeologi dan Pencarian Bahtera
Sepanjang sejarah, banyak pencarian dilakukan untuk menemukan sisa-sisa Bahtera Nuh, terutama di kawasan pegunungan Ararat. Meskipun banyak klaim telah dibuat mengenai penemuan tersebut, hingga kini belum ada bukti arkeologis yang definitif yang mengonfirmasi keberadaan bahtera tersebut.