Tidak hanya petugas kebersihan yang terlibat, tetapi juga partisipasi aktif dari warga setempat. Melalui kampanye penyadaran dan kesadaran akan pentingnya masa tenang, masyarakat diajak untuk melaporkan atribut kampanye yang masih terpasang setelah batas waktu yang ditentukan.Â
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai ruang publik yang bersih dan teratur selama masa tenang. Dalam hal ini pembagian tugas terlihat sangat jelas.Â
Jika petugas pembersihan dan kamunitas lainnya membersihkan atribut kampanye seputar jalan-jalan utama kota Ambon, untuk lingungan Masyarakat sendiri dipercayakan kepada ketua-ketua RT/RW setempat untuk membesihkan lingkungan masing-masing.
Tantangan dan Harapan
Meskipun upaya membersihkan ruang publik dari atribut kampanye selama masa tenang merupakan langkah positif, tantangan masih ada. Beberapa atribut kampanye yang penulis lihat tepampang diatas Gedung-gedung tinggi yang sulit dijangkau oleh para petugas kebersihan.Â
Hal ini seharusnya  menjadi tanggung jawab pemerintah kota beserta petugas kebersihan untuk segera  menyelesaikan hal ini dengan pemilik gedung.
Masa tenang adalah momen penting dalam proses demokrasi tanggal 14 Februari 2024,  di mana atribut kampanye ditarik  untuk memberikan ruang bagi refleksi dan kontemplasi politik yang tenang.
Upaya membersihkan ruang publik dari jejak kampanye politik merupakan bagian integral dari menjaga integritas dan martabat proses pemilihan umum.Â
Dengan kolaborasi antara pemerintah, petugas kebersihan, dan masyarakat, Â dapat memastikan bahwa ruang publik kota Ambon tetap bersih dan teratur, menciptakan landasan yang kokoh untuk demokrasi yang sehat dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H