Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Memikatnya Keindahan Pantai Sopapei Suli: Surga Tersembunyi dipinggir Laut

10 Februari 2024   11:09 Diperbarui: 11 Februari 2024   20:58 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun anak tangga ke laut saat air laut surut .(Sumber: :Dokumentasi Ledy Pattikawa dikirim via WA)

Sedikit kisah awal terbentuknya lokasi wisata Sopapei adalah bermula dari kerinduan seorang pengusaha di kota Ambon membeli sebidang tanah di pinggiran Pantai Suli. Setelah membelinya  ia membangun sebuah rumah pribadi tempat berisitirahat  keluarga pada hari-hari tertentu. 

Setelah proses pembelian, pembuatan sertifikat tanah, batas kiri dan kanan dibangun tembok  pemisah berdasarkan patok batas dengan pemilik batas sebagaimana lazimnya rumah pribadi pada umumnya. 

Demi kenyamanan maka tempat wisata dan semua yang ada di dalamnya dijaga dan dikelola oleh penjaga yang berasal dari lingkungan setempat.

Mengingat batas pantainya selalu mengalami pengikisan air laut setiap tahun, maka dibangunlah talud penahan ombak. Talud yang dibangun  dengan  tinggi kira-kira 3 meter dilanjutkan dengan penimbunan untuk meratakan lokasi sebagai tempat  rekreasi. 

Hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar bagi pemiliki lokasi. Setelah itu, dibangun pula empat buah  anak tangga naik turun untuk mempermudah pengunjung  turun ke laut entah di  saat air laut  pasang atau surut. 

Turun anak tangga ke laut saat air laut surut .(Sumber: :Dokumentasi Ledy Pattikawa dikirim via WA)
Turun anak tangga ke laut saat air laut surut .(Sumber: :Dokumentasi Ledy Pattikawa dikirim via WA)

Dalam perkembangan selanjutnya Pantai Sopapei mulai difungsikan oleh keluarga sendiri kemudian meluas ke komunitas gereja untuk perayaan hari -hari Natal, Ibadah Paskah, acara ulang tahun pernikahan, hari raya Imlek dan kegiatan-kegiatan  lainnya. 

Belakangan ini semakin ramai dikunjungi oleh Masyarakat umum sehingga penggunaannya harus dibooking lebih awal kepada pihak pengelola. Bila tidak, maka kehilangan momen dalam menikmati keindahan dan kenyamanan pantai tersebut.

Menurut pengamatan penulis saat tiba di lokasi Jumat, 9 Februari 2024  ada perubahan signifikan seperti penyediaan bak sampah, penyediaan keran air di kamar mandi yang sangat lancar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Bahkan pengunjung tidak perlu mengantri  cukup lama  saat berganti pakaian di ruangan yang telah tersedia.

Kebersihan lokasi terus terjaga secara serius oleh pengelola, dengan tersedianya bak penampung sampah atau tas plastik berukuran besar untuk mengamankan sampah oleh para pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun