Esensi dari perintah ini adalah bahwa jika Adam dan hawa melanggar perintah TUHAN dan mengonsumsi buah dari pohon terlarang, maka kematian akan menjadi konsekuensinya.
Dalam dialog antara ular, yang merupakan makhluk yang paling licik, dan Hawa, ular bertanya kepada Hawa apakah benar Allah melarang mereka untuk mengonsumsi buah-buah dari pohon di tengah taman.
Melalui percakapan ini, Hawa diyakinkan bahwa memakan buah tersebut tidak akan menyebabkan kematian, malah akan membuat mereka menjadi seperti Allah.Â
Sayangnya, tanpa memeriksa kebenaran, Hawa mengikuti saran ular dan memakan buah terlarang, bahkan membagikannya kepada suaminya. Akibatnya, keduanya harus menanggung konsekuensinya.
Dampak dari berita hoaks ini merusak hubungan manusia dengan Allah. Berita palsu tersebut menjadi penyebab terbentuknya jurang pemisah, menggantikan damai sejahtera dengan rasa cemas dan ketakutan yang berkepanjangan.Â
Konsekuensi dari terpengaruh oleh berita hoaks adalah Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden. Pernyataan ini ditegaskan oleh rasul Paulus, yang menyatakan bahwa "Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah"(Roma 3:23)
Selain itu, manusia juga harus menghadapi tantangan hidup yang berat sepanjang masa. Adam, sebagai suami, harus bekerja keras untuk mencari nafkah, sedangkan Hawa, sebagai perempuan, mengalami kesulitan saat melahirkan. Â
Tidak mengherankan jika pada zaman sekarang, berita hoaks merajalela di mana-mana.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa berita hoaks tidak membawa dampak positif bagi kita. Di balik penyebaran berita hoaks terdapat tujuan tersembunyi dari pihak penyebar, yaitu untuk menghancurkan hubungan sosial antara manusia.Â