Setibanya dipasar itu, kelompok ibu ini dihadang petugas pamong praja  dan diberi sangsi atas pelanggaran tidak pakai masker dengan cara masing-masing menyanyikan lagu dengan judul  "Anak sekolah minggu dengar-dengaran".Â
Kisah yang menghebohkan. Itulah masa covid -19 yang membawa malapetaka.
Dengan berlalunya waktu, secara resmi diumumkan bebas masker oleh presiden menjadi tanda kemajuan dalam melawan pandemi.Â
Meskipun demikian, sebagian masyarakat masih melekat pada kebiasaan menggunakan masker, baik di luar maupun di dalam rumah.
 Hal ini menciptakan suatu paradoks di mana tanpa masker terasa kurang pas, namun dengan masker dianggap aneh.
Situasi yang saya temui di salah satu rumah sakit di Ambon, sambil bercakap-cakap dengan security. Â
Mengapa harus pakai masker di rumah sakit ini, padahal Indonesia telah bebas masker?Â
Dengan respon yang penuh keramahan ia menjeaskan bahwa, rumah sakit adalah tempat menampung orang-orang sakit. Adalah lebih bijak jika kita tetap pakai masker
 Lebih baik mencegah daripada mengobati.  Hal ini menuntut kesadaran akan pentingnya keamanan.
 Pengalaman di RS tersebut mengingatkan saya bahwa meski bebas masker, fungsi masker sebagai pelindung tetap relevan, terutama di tempat-tempat berkumpul seperti rumah sakit.
Dalam perjalanan melalui pandemi, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan tetap menjadi kunci.