Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Indonesia Bebas Covid -19, Masihkah Kita Wajib Pakai Masker?

9 Desember 2023   10:13 Diperbarui: 9 Desember 2023   21:08 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Bebas Covid -19, Masihkah  Kita Wajib Pakai Masker?https://www.pexels.com/photo/business-people-wearing-face-masks-and-talking-4427957/

Indonesia Bebas Covid 19, Masihkah  Kita Wajib Pakai Masker?

Memakai masker bukan karena kewajiban, tetapi karena gaya hidup mencegah tersebarnya virus-virus  berbahaya dan mematikan.

Dua tahun lalu merupakan suatu masa yang penuh ketakutan.  Wabah Covid-19 telah menghadirkan krisis global yang memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan drastis.

 Ketakutan dan kekuatiran menyertai langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan masker dan cuci tangan, sebagai upaya melindungi diri dari ancaman penyakit mematikan.

Memang benar jaman covid hampir semua orang sulit mendapat masker.  Apotik yang seharusnya tempat menjual masker sendiri tidak sedikitpun yang tersisa.

Semua tempat habis, bahkan di rumah sakitpun sangat minim. Ini suatu pengalaman yang tak terlupakan. 

Melalui fenomena ini tanpa disadari telah menciptakan peluang bisnis bagi sebagian orang.  Bahkan di apotik sendiri dijual kepada Masyarakat dengan dibatasi beberapa lembar saja. 

 Masker tidak hanya menjadi simbol kewaspadaan, tetapi juga alat perlindungan yang sangat diperlukan. Memakai masker telah menjadi perhatian semua pihak. 

Di Ambon, jika kedapatan tidak memakai masker diluar rumah langsung diberi sangsi oleh petugas, entah di lalulintas maupun pamong praja di pasar tradisional.

Teringat satu Ketika, ibu-ibu pedagang ikan dengan menumpangi mobil sewa pick up, yang sedang duduk diatasnya dengan dipenuhi ikan menuju pasar mardika. Sambil canda dan tawa  sekelompok ibu pedagang ikan menuju ke Mardika.

Setibanya dipasar itu, kelompok ibu ini dihadang petugas pamong praja  dan diberi sangsi atas pelanggaran tidak pakai masker dengan cara masing-masing menyanyikan lagu dengan judul  "Anak sekolah minggu dengar-dengaran". 

Kisah yang menghebohkan. Itulah masa covid -19 yang membawa malapetaka.

Dengan berlalunya waktu, secara resmi diumumkan bebas masker oleh presiden menjadi tanda kemajuan dalam melawan pandemi. 

Meskipun demikian, sebagian masyarakat masih melekat pada kebiasaan menggunakan masker, baik di luar maupun di dalam rumah.

 Hal ini menciptakan suatu paradoks di mana tanpa masker terasa kurang pas, namun dengan masker dianggap aneh.

Situasi yang saya temui di salah satu rumah sakit di Ambon, sambil bercakap-cakap dengan security.  

Mengapa harus pakai masker di rumah sakit ini, padahal Indonesia telah bebas masker? 

Dengan respon yang penuh keramahan ia menjeaskan bahwa, rumah sakit adalah tempat menampung orang-orang sakit. Adalah lebih bijak jika kita tetap pakai masker

 Lebih baik mencegah daripada mengobati.  Hal ini menuntut kesadaran akan pentingnya keamanan.

 Pengalaman di RS tersebut mengingatkan saya bahwa meski bebas masker, fungsi masker sebagai pelindung tetap relevan, terutama di tempat-tempat berkumpul seperti rumah sakit.

Dalam perjalanan melalui pandemi, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan tetap menjadi kunci.

 Bebas masker bukan berarti mengabaikan tindakan pencegahan, namun menjadi momentum untuk menggabungkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun