Artinya hidup ini terus berjalan dan pada suatu saat akan berakhir. Tak ada yang dapat dibanggakan.
Dengan terus bergilirnya matahari, kisah kehidupan manusia tidak pernah berhenti. Sebagai makhluk yang paling dinamis dibawah kolong langit, manusia sibuk dengan kegiatan sehari-hari, seakan tak pernah berhenti.
Namun manusia perlu menyadari bahwa dibawah matahari “Tak Ada yang Abadi”. Waktu hidup setiap insan, seperti matahari yang terus bergerak, mengajarkan kita akan keterbatasan keberlangsungan.
Kenikmatan Duniawi adalah kesia-siaan. Raja Ssalomo adalah seorang yang kaya, memiliki segala-galanya, tidak berkekurangan. Raja termsahyur, seorang berhikmat, tetapi pada akhirnya ia berkata segala sesuatu adalah sia-sia.(kemenag.go,id)
Oleh karena itu, penting untuk merenung tentang bagaimana kita mengelola hidup ini dengan lebih bertanggung jawab.
Ada 1001 macam aktivitas di jaman modern yang terus menguras waktu dan tenaga. Manusia berselancar di lautan informasi yang tanpa batas. Kehidupan siber menjadi bagian integral dari eksistensi kita, memakan sebagian besar waktu dan perhatian.
Tak dapat disangakali, kehidupan manusia telah tehanyut dibawah arus kecanggihan dan informasi yang terus mengalir. Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri:
Bagaiamana kita menata hidup dengan bijak? Hidup yang bijaksana adalah: kemampuan untuk memahami dan menangani kehidupan dengan cara yang benar dan menghasilkan damai Sejahtera yang sejati (canva.com)
Selagi kita diberi waktu dibawah matahari, ada tanggung jawab yang harus diselesaikan, mengelola sumber daya alam secara bijak. Bumi, rumah tempat tinggal membutuhkan perlakuan yang lebih baik.
Lingkungan serta gaya hidup berkelanjutan dijadikan sebagai perioritas. Sebuah persiapan bagi generasi mendatang untuk dinikmati selanjutnya.