Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah Manis atau Pahit: Lidah sebagai Penentu Kehidupan yang Tak Terelakkan

16 November 2023   12:56 Diperbarui: 20 November 2023   18:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Manis atau Pahit: Lidah sebagai Penentu Kehidupan yang Tak Terelakkan https://www.kompasiana.com/nusnahaklay8667/dashboard/write

Ada sebuah ilustrasi menarik: Seorang pengunjung di sebuah restoran meminta kepada juru masak untuk menyajikan masakan paling lezat. Tak lama kemudian, sang juru masak membawakan sop lidah. Kemudian, ketika si pengunjung memesan makanan untuk kedua kalinya, ia meminta masakan yang paling tidak enak. Sang koki pun kembali menyajikan masakan yang sama seperti sebelumnya. Tiba-tiba, pengunjung bertanya, "Lho, masakan paling enak yang kami pesan adalah sop lidah, kok sekarang malah masakan yang paling tidak enak lagi dengan lidah? Mengapa begitu?" Ia melanjutkan, "Dengan lidah, seseorang dapat memberkati dan memotivasi, tetapi juga dapat menjatuhkan dan menyakiti. Kebenaran ilustrasi ini sejalan dengan kata-kata Raja Salomo, 'Lidah memiliki kekuatan untuk memberikan hidup dan kematian, dan mereka yang mencintainya akan memakan buahnya.'"

Lidah diibaratkan sebagai kekang pada mulut kuda, kemudi kecil pada kapal besar. Api kecil pun dapat membakar hutan yang besar. Sifat binatang dapat dijinakkan, tetapi lidah sulit dijinakkan. Lidah dianggap sebagai binatang buas yang tak terkuasai dan penuh racun mematikan . Sebagai contoh, kapal pesiar terbesar di dunia saat ini adalah Royal Caribbean Wonder of the Sea dengan panjang 1.188 kaki dan lebar 215 kaki, mampu menampung hingga 7.084 tamu dan 2.204 awak kapal. Meski demikian, seberapa kecilnya roda kemudi kapal besar itu? Walau kecil dan tersembunyi, namun sangat berperan penting dalam menentukan arah dan tujuan kapal.

Berbicara tentang pengaruh lidah, seringkali kita melihat kejadian viral di media sosial. Seseorang meminta pemulihan nama baik karena pencemaran nama baik dapat dipidanakan berdasarkan RKUHP tahun 2022. Ironisnya, seorang artis terkenal yang mendapat apresiasi positif tiba-tiba bisa menjadi viral melalui kekejaman perkataan dan lidahnya yang sulit dikekang, mengungkap aib seseorang atau bahkan pasangannya sendiri, dan melukai hati.

Dampak lidah yang dapat menghidupkan dan mematikan sangat nyata. Misalnya, seorang dokter yang bertemu dengan pasien yang parah penyakitnya dapat membuat perbedaan besar dengan sikap ramah dan perkataan lembut. Oleh karena itu, aturan menulis di platform Kompasiana melarang menjatuhkan, menghina, atau mencemarkan karakter orang lain. Dengan menulis artikel di Kompasiana, kita dapat memberikan edukasi yang positif dan motivasi untuk maju bersama tanpa merugikan orang lain melalui lidah kita.

Akhirnya, kita perlu berhati-hati dalam menggunakan lidah kita karena memiliki dampak besar dalam perjalanan hidup kita. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun