Di sebelah kanan bawah bagian pintu utama masjid terdapat lubang yang bertuliskan huruf lafazd Arab kuno. Disebutkan sejumlah peneliti di bawah pintu utama terdapat lafads tulisan gundul arab yang merupakan sisa bukti sejarah Masjid Tua Wawoangi.
La Ode Strimah berharap, Masjid Tua Wawoangi dapat dijadikan sebagai aset bersejarah Kabupaten Busel sehingga bisa dijadikan obyek wisata religi.
Sejumlah foto dokumen pemugaran kembali masjid tua itu masih tersimpan rapi di kediaman La Ode Strimah. Untuk air bersih juga sudah ada disekitaran halaman masjid. Tak jauh dari masjid juga sudah didirikan baruga.
Ia menambahkan untuk menuju masjid masyarakat sekitar meyakini tak bisa berkata heran. Konon salah satu bagian potongan pukulan gendang terbagi tiga. Satu bagian ada di Masjid Ternate, sepotong di Masjid Wawoangi dan sespotongnya lagi ada di Masjid Keraton.
Semoga masjid tua ini bisa menjadi aset dan potensi budaya religi serta nilai-nilai keislaman tetap dipertahankan tidak tergerus perkembangan zaman. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H