Agus : "Iya, habisnya harga BBM naik, jadi sekarang aku memilih untuk naik sepeda menuju ke kampus, harus iritlah, kalau tidak uang semesterku tidak bisa aku lunasi." Jawab Agus penuh penyesalan.
Tasya : "Iya, sekarang kalau belanja di pasar juga seperti itu, harga barang mahal semua. Harga angkot juga mahal, jadi keputusan kamu untuk menggunakan sepeda ke kampus itu juga tepat Gus." Kata Tasnya.
Agus : "Iya, pemerintah kita sekarang harus berpikir cepat untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar ini, karena dampaknya terhadap perekonomian cukup besar." Jawabnya dengan nada tegas.
Tasya : "Aku dengar, teman-teman kita akan adakan aksi demonstrasi soal kenaikan harga BBM ini, mudah-mudahan bisa cepat dijawab oleh pemerintah. Kasian masyarakat juga, hidup sudah susah malah dibuat tambah sensara." Sahutnya dengan penyesalan.
Agus : " Yuk kita berangkat. Setengah jam lagi aku ada jadwal ketemu dosen." Ajak Agus.
Tasya : "Okey. Aku gandeng yach..., Hitung-hitung irit energi juga." Kata Tasya menggoda, sambil keduanya tertawa bersama.
Kenaikan harga BBM secara spotan membuat masyarakat kebingungan dalam menentukan pilihan.Â
Mereka berharap para pemangku kepentingan dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan arif dan bijaksana demi menghindari protes dan berbagai aksi demostrasi yang terus berkepanjangan, yang nantinya akan berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Karya : Yulianus Feka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H