Coba bandingkan dan hitung secara matematis kontribusi penyakit elit atau pelit dan pekat terhadap makin parahnya banjir di Jakarta. Berapa banyak wilayah yang ditempati masyarakat bawah yang ditengarai menjadi pemicu meluasnya banjir. Bandingkan dengan akibat pelit berupa pembangunan mal, apartemen, pemukiman mewah di daerah yang dulunya merupakan resapan air di Jakarta. Apakah jor-joran pembangunan semua kemewahan itu rasional dan sungguh menguntungkan masyarakat banyak? Ini semua kan bisa dikalkulasi menggunakan matematika dan statistika.
Pada wilayah yang kebih makro, coba bandingkan kerugian akibat copet jalanan, pencuri kecil-kecilan, penodongan di kendaraan dan sejumlah kejahatan kecil lain yang sering jadi sorotan di media massa dan disebut sebagai pekat, dengan kerugian yang diakibatkan pelit seperti yang dilakonkan oleh Ketua MK, Gubernur Banten dan adiknya, Kepala SKK Migas, Ketua Umum, Bendahara, Menteri dan Anggota DPR dari Partai Demokrat, dan elit partai Golkar, PKS, PAN dan sejumlah kepala daerah, serta pejabat-pejabat lain yang merupakan kaum elit. Semua ini membuktikan bahwa,
NEGERI INI LEBIH BANYAK DIRUSAK PELIT DARIPADA PEKAT!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H