Mohon tunggu...
Bagus Pratomo Nusantoro
Bagus Pratomo Nusantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis Netral

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Di Balik Layar, Dampak Pisikologis Pekerja Remote terhadap Hubungan Sosial

7 Desember 2024   13:50 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak psikologis lain dari pekerjaan remote adalah peningkatan kecemasan dan depresi. Pekerja yang bekerja dari rumah sering kali merasa lebih cemas mengenai kinerja mereka, terutama ketika mereka tidak bisa memantau reaksi langsung dari rekan-rekan kerja atau atasan mereka. 

Di lingkungan kantor, ada perasaan adanya pengawasan langsung, dan atasan dapat memberikan umpan balik secara langsung. Namun, dalam pengaturan remote, umpan balik mungkin lebih jarang diberikan, yang bisa menambah kecemasan pekerja mengenai apakah pekerjaan mereka sudah sesuai dengan harapan.

Selain itu, pekerja remote mungkin merasa khawatir mengenai stabilitas pekerjaan mereka, mengingat adanya ketidakpastian yang lebih besar tentang hasil kerja dan ekspektasi yang tidak selalu jelas.

 Perasaan ini bisa diperburuk dengan isolasi sosial yang mereka rasakan, yang membuat mereka merasa tidak terhubung dengan tim atau perusahaan tempat mereka bekerja. Tanpa adanya interaksi fisik, pekerja bisa merasa kurang dihargai dan tidak diperhatikan.

Depresi juga bisa muncul sebagai dampak dari pekerjaan remote, terutama ketika pekerja merasa terisolasi dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain secara teratur. Kurangnya kesempatan untuk berbicara dengan orang lain secara langsung, berbagi perasaan, atau bahkan bersosialisasi setelah jam kerja, bisa membuat seseorang merasa kesepian dan kehilangan motivasi. 

Pekerja remote yang merasa terisolasi sering kali merasa tidak ada yang peduli dengan mereka, yang dapat memperburuk perasaan mereka.

Kecemasan Sosial dan Kepercayaan Diri yang Terpengaruh

Kecemasan Sosial dan Kepercayaan Diri yang Terpengaruh (pixabay.com)
Kecemasan Sosial dan Kepercayaan Diri yang Terpengaruh (pixabay.com)

Selain kecemasan mengenai pekerjaan dan isolasi sosial, kecemasan sosial juga menjadi isu besar bagi pekerja remote. Bagi banyak orang, berbicara di depan kamera dalam rapat daring atau presentasi bisa menjadi tantangan besar. 

Rasa cemas yang muncul saat berada di depan layar dapat menurunkan rasa percaya diri, terutama ketika seseorang tidak bisa melihat reaksi langsung dari audiens. Dalam konteks pekerjaan remote, pekerja sering kali merasa seperti berada di bawah pengawasan ketat, meskipun tidak ada interaksi fisik.

Kecemasan sosial ini bisa memengaruhi kualitas pekerjaan yang dilakukan, karena pekerja menjadi lebih fokus pada ketakutan mereka tentang bagaimana mereka dilihat oleh orang lain daripada pada tugas yang harus diselesaikan. Ini bisa menciptakan perasaan tidak aman yang memengaruhi kinerja dan hubungan profesional.

 Menjaga Keseimbangan: Solusi untuk Menghadapi Dampak Psikologis

Walaupun pekerjaan remote membawa sejumlah tantangan psikologis, ada banyak langkah yang dapat diambil oleh pekerja untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi dampak negatif tersebut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun