Mohon tunggu...
Paulinus Kanisius Ndoa
Paulinus Kanisius Ndoa Mohon Tunggu... Dosen - Sahabat Sejati

Bukan Ahli, hanya ingin berbagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haruskah Guru Memiliki Kejujuran Profesional?

13 Agustus 2021   16:05 Diperbarui: 13 Agustus 2021   16:10 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kajian yang membuktikan bahwa kejujuran profesional berkontribusi positif terhadap dunia pendidikan. Kontribusi positif itu terkait dengan kewibawaan guru dihadapan peserta didik juga kepercayaan masyarakat atas lembaga pendidikan. Beberapa diantaranya bisa disebutkan dibawah ini:

a. Menumbuhkan kepercayaan peserta didik terhadap Guru

Jika guru menjalankan profesinya secara jujur maka akan menumbuhkan kepercayaan peserta didik terhadap dirinya. Keilmuan yang diajarkannya akan mudah diterima peserta didik. Karena, Peserta didik meyakini  bahwa gurunya mengajarkan ilmu yang sesungguhnya, bukan rekayasa dan spekulasi. 

Ini tentu memacu semangat belajar peserta didik. Dalam konteks penilaian hasil belajar juga demikian. Mereka tidak mencurigai kalau gurunya bersikap subjektif dalam memberi penilaian atas hasil belajar mereka.

b. Meningkatkan kewibawaan Guru

c. Meningkatkan kepercayaan orang tua terhadap pihak sekolah. 

Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang di lingkungan di lingkungan sekolah. Harapan ini hanya akan terwujud jika guru yang mendampingi anak-anak mereka berkualitas. Dalam konteks ini memiliki kejujuran profesional. 

Ketika orang tua mengetahui dan meyakini bahwa guru-guru di sekolah tertentu bermutu maka mereka akan menitipkan anak-anak mereka untuk bersekolah di tempat itu. Mereka meyakini bahwa anak-anak mereka akan menerima ilmu yang benar serta mendapat hasil belajar yang objektif.

Simpulnya, Kode etik tentang kejujuran profesional guru merupakan salah satu instrumen untuk memastikan terselenggaranya proses pendidikan yang berkualitas. Untuk menjamin autentisitas keilmuan yang diajaran kepada peserta didik serta meminimalisir adanya tindakan-tindakan yang merugikan peserta didik. 

Guru harus bertindak profesional, ilmiah dan objektif. Dengan demikian ia sedang menjaga kebenaran ilmu yang ia ajarkan juga kewibawaan dirinya dihadapan peserta didik.

Catatan: beberapa pokok pikiran di atas dikutip dari beberapa referensi:

1.Theo Riyanti, Motivasi Dirimu Gapai Suksesmu

2.Kartono, Menjadi Guru Untuk Muridku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun