Mohon tunggu...
nurzakiyyaaldarizka
nurzakiyyaaldarizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TOURIST Sebagai seorang ENFJ-T (Protagonis), saya memiliki perpanduan unik antara karisma, empati dan idealisme yang membedakan saya dari kebayakan.kemampuan yang alami saya untuk menginspirasi dan memimpin orang lain hanya di imbangi oleh ke ingin mendalam anda untuk membuat dampak positif pada dunia di sekitar saya. Saya memiliki bakat luar biasa untuk memahami emosi dan memotivasi seseorang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental bagi Generasi Muda

30 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh: Nur Zakiyya Alda Rizka

Program: Studi S1 Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Ilmu Kesehatan Kedokteran, dan Ilmu Alam,

Oleh: Nur Zakiyya Alda Rizka

Prodi: Studi S1 Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam 

Universitas Airlangga

Dalam era digital ini, media sosial telah menjadi  bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,Terutama bagi generasi muda pada saat ini.Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang di tawarkan, muncul kekhawatiran mengenai dampak pengaruhnya terhadap kesehatan mental.

Media Soasial memungkin orang untuk terhubung dengan teman dan keluarga, bahkan yang berada di belahan dunia lainya. Selain itu, banyak konten edukasi yang dapat diakses dengan mudah, untuk memulai  tips kesehatan hingga panduan belajar.

Generasi muda kini memiliki akses ke informasi yang sebelumnya sulit diperoleh, yang jika di gunakan dengan bijak dapat meningkatkan wawasan dan kreativitas.

Teruntuk di sayangkan Media sosial mempunyai sisi gelap. Algoritma platfrom sering kali mendorong konten yang memicu perbandigan sosial. Misalnya melihat kehidupan sempurna orang lain bisa membuat seseorang merasa kurang percaya diri atau puas dengan hidupnya. Studi menunjukkan bahwa  penggunaan media sosial yang berlebihan terkait dengan peningkatan tingkat kecemasan, depresi,dan gangguan tidur.

Lebih jauh lagi, jika media sosial sering kali menjadi sarang untuk perundungan online (cyberbulying). komentar negatif atau troling dapat meninggalkan dampak emosianal yang mendalam , terutama bagi remaja yang sedang membentuk identitas diri.

Bukan berarti kita harus sepenuhnya meninggalkan media sosial. sebaliknya, penting untuk belajar menggunakan depan bijak. seperti hal seharusmya membatasi waktu layar caranya hindari scroll tanpa berjam-jam, kurangi konten yang di ikuti caranya ikuti aku yang memberikan dampak positif dan edukatif, lakukan digital detox caranya sekali istirahat dari media sosial untuk fokus pada dunia nyata, bagun kesadaran diri caranya sadari bahwa apa yang di tampilkan  di media sosial sering kali hanya sebagian kecil dari kehidupan seseorang.

Media sosial adalah pedang bermata dua, ia membuka peluang dan koneksi, tetapi di sisi lain, dapat ,merusak kesehatan mental jika tidak di gunakan dengan bijak . sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menggunakan teknologi ini dengan cerdas, sehingga manfaatnya dapat di rasakan tanpa  mengorbankan kesehatan mental kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun