Mohon tunggu...
Nur yuliatin
Nur yuliatin Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

28 April 2020   08:03 Diperbarui: 28 April 2020   08:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran tokoh ini yaitu tentang situasi batas dan situasi batas ini dibagi menjadi empat sub bab yaitu:

1. Kematian

2. Penderitaan

3. Perjuangan

4. Kesalahan

Menurutnya keempat hal diatas lah yang menentukan berkembang atau tidaknya eksistensi dalam diri manusia.

5). Gabril Marcel

Menurut pemikirannya manusia tidak dapat hidup sendirian melainkan harus hidup bersama-sama dengan manusia lainnya dan manusia ini juga memiliki kebebasan-kebebasan yang bersifat otonom. Kebebasan otonomi inilah yang membuat orang-orang dapat menyatakan pilihan yaitu menyatakan iya atau tidak terhadap sesuatu yang dihadapinya.

6).Paul Tilich

Pemikirannya terpusat pada hakikat keberadaan. Ia menyatakan bahwa kecemasan dan ketidakberadaan itu bersifat in heren di dalam pengalaman pengadaan itu sendiri. Secara sederhana seseorang takut akan ketidak beradaa mereka sendiri yakni karuan yang berlawanan dengan esensi namun juga tergantung pada eksistensi atau keberadaan. Eksistensi ini bersifat fana sedangkanesensi bersifta kekal. Pandangan tokoh ini bersifat radikal yakni meningkatkan teologi Kristen yang disebut Kristus, menurutnya Kristus adalah keberadaan yang baru yang di dalam dirinya memperbaiki aliensi antara esensi dengan eksistensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun