Mohon tunggu...
Nury FarihaRadina
Nury FarihaRadina Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa

Mahasiswa dengan rasa ingin tau yg tinggi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Psikologi Individu Menurut Alferd Adler

19 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biodata Alferd Adler

Siapa itu Alferd Adler,mengenal sedikit Alferd Adler seorang laki-laki dari Rudolfscheim,Wina pada tanggal 7 Februari 1870. Alferd merupakan seorang anak yang mudah sakit ia hampir meninggal karna pnuemonia dan menyaksikan sendiri adiknya 'Rudolf' meninggal disebelahnya,karna itu pula Alferd memilih menjadi seorang dokter. Pada usia 5 tahun ia ingin menjadi seseorang yang menangkal kematian,tapi disaat ia bekerja alferd menjadi seorang dokter mata dan beralih profesi menjadi dokter umum. Alferd mempunyai seorang istri asal russia yang bernama Raissa Epstaine dan memiliki 4 orang anak.

Pada saat itu Alferd kemudian mendirikan Vienna Psychology Society,dan menjadi seorang presiden didalam perkumpulan tersebut bersama Sigmunt Freud. Hubungan Alferd dengan Sigmunt Freud baik-baik saja hingga terjadi perbedaan pandangan yang membuat hubungan keduanya merenggang. Teori Freud yang terlalu bersifat insting,dorongan dan alam bawah sadar membuat Alferd mempunyai pandangan berbeda bahwa tidak hanya masa lampau/traumatic yang mempengaruhi perkembangan tapi penggerak untuk menjadi apa/kemauan untuk mempunyai power.

Pembahasan Teori Alferd Adler


Menurut Adler, manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yangmengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan pada orang lain/keterbatasan. Oleh karena itu, minat sosial sudah menjadi sifat manusia dan merupakan standar akhir untuk kesehatan psikologis. Dimana minat sosial menjadikan individu berusaha mencari cara untuk mengatasi perasaan inferior/lemah tersebut untuk menjadi superior dengan cara apapun. Ada 6 prinsip dasar menurut Alferd Adler :

1. Striving for Success or Superiority
Berjuang ingin menjadi sukses dan unggul,sifat bawaan dari lahir yang akan terus mendorong seseorang untuk memenuhi keinginan (superioritas) dan menutupi kelemahannya (inferior),menjadi motivasi dalam minat sosial yang tinggi dimana individu/manusia berpatokan pada tujuan akhir (final goals).

- Striving for superiority
Individu yang berjuang menjadi superioritas dengan tanpa memperhatikan atau menjadi perhatian untuk oranglain demi tujuan mereka yang bersifat personal/keuntungan pribadi,didorong oleh perasaan inferior yang berlebihan hingga terjadinya inferiority complex.

- Striving For Succeed
Individu yang dipicu oleh minat sosial dan keberhasilan untuk orang lain. Individu yang sehat,peduli terhadap tujuan yang bukan hanya dirinya tapi untuk menolong orang lain tanpa menuntut atau mengharapkan imbalan, dan mampu melihat orang lain sebagai manusia yang bisa diajak bekerjasama untuk kepentingan sosial.

2. Subjective Perception
persepsi subyektif terkait kenyataan,fiksi,harapan dan masa depan dalam setiap orang dapat membentuk dorongan bagaimana ia ingin menjadi pribadi yang seperti apa dan berperilaku seperti apa untuk menutupi perasaan inferiornya,faktor-faktor pemicunya adalah :

- Fiksionalosasil/Fictionalism,dmana tujuan akhir (goals) yang fiksional/tidak nyata dan subjektif, dapat menuntun gaya hidup kita dan membuat kepribadian kita. Salah satu contohnya adalah "pria lebih superior dibanding wanita". Walaupun gagasan ini fiksi, banyak orang, baik wanita atau pria bertindak seolah-olah hal ini adalah nyata.

- Berasal dari dasar individu yang lemah,mempunyai kekurangan fisik,dan terlahir dari individu yang lemah pula dapat menjadi pemicu seseorang merasa menjadi inferior dimana berfungsi sebagai dorongan menuju kesempurnaan atau keutuhan.

3. Unity and Self-Consistency of Personality
Alferd percaya setiap individu mutlak berbeda dan unik serta tidak dapat terpisah dari kehidupan sosial. Individu tidak selalu sama bahkan pikiran, perasaan, dan tindakan, semuanya mengarah pada satu sasaran dan berfungsi untuk mencapai satu tujuan.

- Organ Dialect
Menurut Adler tubuh manusia mengeluarkan sebuah bhasa dimana dapat berekspresi lebih dari kata-kata dan dapat dipahami sebagian dari orang banyak,dan saling bertujuan. Contohnya adalah alam sadar dan alam bawah sadar (Conscious and Unconscious) keserasian antara tindakan sadar dan tindakan tidak sadar.

4. Social Interest
Minat sosial adalah perasaan menjadi satu dengan lingkungan ingin berguna untuk sekitar,orang dengan minat sosial yang tinggi akan berkembang dengan baik dimana ia tidak akan mempunyai maksud pribadi menjadi seorang superioritas,minat sosial juga merupakan jalinan yang akan melestarikan masyarakat. Sumber minat sosial,berasal dari individu sendiri namun harus dikembangan untuk menjadi habbit yang baik.

5. Life Style
struktur kepribadian yang konsitem dapat berkembang menjadi life style (gaya hidup) seseorang.Life style merupakan istilah yang digunakan Adler untuk menunjukkan selera/gaya hidup seseorang. Gaya hidup mencakup tujuan seseorang, konsep diri, perasaan terhadap orang lain, dan sikap terhadap dunia.

6. Creative Power
Adler percaya bahwa setiap orang mempunyai kebebasan untuk menciptakan gaya hidupnya sendiri. Intinya, setiap orang bertanggung jawab pada siapa diri mereka dan bagaimana mereka berperilaku.

- Daya kreatif seseorang menempatkannya dalam kendali atas hidup mereka sendiri, bertanggung jawab atas tujuan akhir mereka, menentukan metode untuk berjuang terhadap tujuan, dan berkontribusi terhadap perkembangan kepedulian sosial.

4 tipe manusia menurut Alferd Adler

* Tipe Pengatur (Rulling)
Tipe orang yang mendominasi,mempunyai power dan dapat mempengaruhi orang lain dengan menyuruh/mengatur orang-orang disekitarnya,yaitu dengan cara menundukan orang lain.

* Tipe Penyandar (Leaning)
Tipe orang yang sensitif dan menutup diri,terlalu bersender/mempercayakan hidupnya ke orang lain,terlalu mengandalkan orang lain mereka kurang untuk mendominasi dan lebih ingin merasa dikasihani agar merasa aman.

* Tipe Penghindar (Avoiding)
Mirip dengan tipe sebelumnya,tipe ini justru menjauhi orang lain tidak berani untuk melangkah,karna takut ketika ia melakukan kesalahan posisinya akan terancam jika tidak dihindari.

* Tipe Berguna Secara Sosial (Socially Usefull)
Tipe ini justru yang paling sehat,yaitu seseorang yang mempunyai power,dapat mendominasi dan bersosialisasi dengan baik tanpa harus merugikan orang-orang disekitarnya.

Perkembangan Abdnormal

Menurut Adler, minat sosial yang tidak berkembang menjadi faktor yang
melatarbelakangi semua jenis maladjusment. Faktor Eksternal Maladjusment :

- Cacat fisik yang buruk,menciptakan individu yang mempunyai rasa insecurity cukup parah.

- Gaya hidup manja,menciptakan individu yg terlalu bergantung pada orng lain.

- Gaya hidup diabaikan,menciptakan individu yang pendendam,acuh,dan tidak respect terhadap orng lain.

Ada pula mekanisme pertahanan yang akan dilakukan oleh individu yang maladjusment disaat ia dalam keadaan terancam atau dalam keadaan tidak menguntungkan,diantaranya adalah:

1. Excuses,kecenderungan yg paling umum. Biasanya sesalan yang dipakai adalah "ya,tetapi" , "sesungguhnya kalau".


2. Agresi,terdapat tiga macam yaitu :

* Merendahkan (deprication) kecenderungan menilai rendah prestasi orang lain dan menilai tinggi prestasi diri sendiri.

* Menuduh (acussation) mrp kecenderungan menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dilakukannya sendiri, dan cenderung untuk mencari pembalasan dendam.

* Menuduh diri sendiri (self-acussation) ditandai oleh menyiksa diri sendiri dan perasaan berdosa.


3. Withdrawal,merupakan kecenderungan untuk melarikan diri dari kesulitan, dengan cara mengambil jarak (menjaga jarak). Terdapat 4 jenis yaitu :
- Moving backward (bergerak mundur)
- Standing still (berdiri diam)
- Hestilating (menolak/bersembunyi)
- Constructing obstacle (membangun rintanga/memberontak)

Aplikasi

1. Konstelasi keluarga,dalam terapi Alferd hampir selalu menanyai kliennya mengenai keadaan keluarga,yakni urutan kelahiran,jenis kelamin dan usia saudara sekandung. Bahasan mengenai keluarga dapat dijadikan pertimbangan bagi orangtua dalam mengasuh anak-anaknya.

- Anak Sulung,biasanya anak sulung akan merasa superioritas dan merasa berkuasa serta akan tersaingi dengan sang adik,akan tetapi ia akan menjadi sosok yang protektif dan organisator yang baik.

- Anak Tengah,biasanya cukup ideal lebih sering mengalah serta bisa bekerja sama,akan tetapi mudah berkecil hati dan daya saing yang cukup besar.

- Anak Bungsu,bisanya mengemban sikap manjanya sehingga terlalu bergantung terhadap oranglain dan ingin selalu unggul,tetapi ia mempunyai ambisi yang realistis.

- Anak Tunggal,bisanya memiliki cara hidup yang manja, tetapi mereka matang secara sosial.

2. Ingatan Masa Kecil,Alferd meyakini bahwa ingatan masalalu yang diungkap kembali akan memberikan petunjuk untuk memahami gaya hidup pasien,ia tidak menganggap bahwa ingatan-ingatan ini mempunyai dampak kausal, seperti apa yang diungkapkan oleh Freud. Tetapi bertolak belakang yakni pengalaman masa kecil sesungguhnya dibentuk oleh gaya hidup seseorang.

3. Mimpi,mimpi memang bisa mengatasi apa yang akan terjadi dimasa depan karna individu akan merasa lebih aware terhadap ingatan tersebut tetapi menurut Alferd,mimpi membuka selubung tentang gaya hidup seseorang tetapi mimpi mengecoh si pemimpi dengan menyajikan suatu pencapaian dan kekuasaan yang tidak realistis dan berlebihan.

4. Psikotrapi,psikotrapi adalah aplikasi untuk memperkecil perasaan inferior berlebihan melalui humor dan penerimaan yang baik akan menciptakan dan meningkatkan keberanian,harga diri dan minat sosial pasiennya. Alferd percaya bahwa sikap yang baik dan peduli yang diekspresikan terapis akan mendorong pasien untuk memperluas minat sosial mereka dalam tiga area masalah dalam hidup yaitu cinta,seksual,pertemanan,dan pekerjaan.

Evaluasi


Dalam teori ini saya berkesimpulan bahwa setiap orang bukan bergerak terhadap insting saja tapi bisa saja ada dorongan lain seperti lingkungan sekitar dan norma serta sosial yang menjadi pedoman hidup individu dalam bermasyarakat. Serta minat sosial menjadi topik yang sering dibicarakan oleh Alferd Adler,dimana jika kekurangan dalam minat sosial akan cukup memberi dampak yang kurang baik mau itu kepada diri sendiri atau pun orang lain,serta tujuan akhir yang menjadi patokan yang mendorong seseorang terhadap keinginannya. Seperti yang sudah kita bahas diatas :3

- Striving for superiority
Individu yang berjuang menjadi superioritas dengan tanpa memperhatikan atau menjadi perhatian untuk oranglain demi tujuan mereka yang bersifat personal/keuntungan pribadi,didorong oleh perasaan inferior yang berlebihan hingga terjadinya inferiority complex.

- Striving For Succeed
Individu yang dipicu oleh minat sosial dan keberhasilan untuk orang lain. Individu yang sehat,peduli terhadap tujuan yang bukan hanya dirinya tapi untuk menolong orang lain tanpa menuntut atau mengharapkan imbalan, dan mampu melihat orang lain sebagai manusia yang bisa diajak bekerjasama untuk kepentingan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun