Mohon tunggu...
Nuryati
Nuryati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bahwa pemanah yang hebat akan bisa menghabisi dengan hanya satu panah,tetapi ide yang diberikan oleh orang bijaksana bahkan bisa menghabisi orang yang belum lahir.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Debus dan Zikir Khas Islamisasi Banten

7 Juni 2022   14:05 Diperbarui: 7 Juni 2022   14:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesimpulan dari yang saya tulis bahwa ada orang yang beranggapan permainan Debus sama dengan sulap, ada juga orang yang ditusuk dengan besi runcing ataupun digorok dengan benda tajam itu sebagai atraksi pemain untuk mengelabui penonton dan ada yang mengatakan bahwa pemain memiliki jiwa mistis dan dibantu jin. 

Padahal, apa yang dilakukan para pemain benar-benar terjadi seperti yang terlihat, tidak mengelabui para penonton, para pemain Debus juga harus memiliki jiwa dan hati yang bersih atau suci. Oleh karena itu, tidak bisa disamakan dengan pertunjukkan sulap di mana segala gerakan yang dilakukan pemain sulap adalah karena kepandaian dan kecepatan gerak. Sedangkan, debus dihubungkan dengan adanya kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kekebalan yang dimiliki oleh pemain Debus adalah karena kekuasaan Tuhan yang telah diberikan kepada manusia bila manusia itu mau mencari dan mempelajari dengan disertai keyakinan akan adanya kekuasaan Tuhan.

Refrensi Buku

Iwan, dkk. 2021. "Studi Kebantenan Dalam Catatan Sejarah". Tangerang: Media Edukasi

Indonesia.

Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 2018. "Ensiklopedi Islam

Nusantara". Jakarta Pusat: Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

K. Hadiningrat. 1982. "Kesenian Tradisional Debus". Jakarta: Proyek Media Kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun