Ditinjau secara geografi, Timur-Tengah merupakan kawasan yang terletak disebelah barat Asia, dan sebelah utara Afrika serta sebelah tenggara Eropa. Berdasarkan sejarahnya, Timur Tengah merupakan kawasan yang kerap disebut sebagai kawasan lahirnya berbagai ajaran agama dan kepercayaan, yang saat ini masyarakat anut, baik ajaran agama Yahudi, Kristen, maupun Islam diturunkan pada kawasan ini.
Kepemilikan sumber daya minyak bumi di Timur Tengah juga didukung dengan adanya berbagai selat, laut, maupun terusan yang strategis, yang dapat menjadi jalur perdagangan laut yang semakin meningkatkan ekspor daripada minyak Timur Tengah. Dimana hal ini terlihat dari salah satu jalur perdagangan terpenting dan terbesar di dunia yakni Selat Hormuz (Hormuz Strait) dan Terusan Suez ada pada kawasan ini. Â Minyak bumi ini merupakan kebutuhan pokok bagi industri-industri di negara-negara di dunia. Sangat memungkinkan negara-negara penghasil minyak bumi di Timur Tengah terutama negara-negara bagian Teluk Persia untuk dengan mudah membangun hubungan dengan negara-negara besar seperti negara-negara Eropa dan Amerika.
Selat Hormuz (Hormuz Strait)
Selat Hormuz yang mengarah keluar dari Teluk Persia dan Selat Malaka, yang menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik, adalah chokepoint strategis terpenting di dunia yang diukur berdasarkan volume transit minyak, yang merupakan gabungan 57% dari semua perdagangan minyak yang diangkut melalui laut. Pada 2013, sekitar 17 juta barel per hari melintas Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Selat Malaka adalah jalur laut terpendek antara pemasok Teluk Afrika dan Persia serta konsumen Asia. Pada akhir 2013, perdagangan melalui Malaka mencapai 15,2 juta barel per hari.
Pasar energi Internasional bergantung pada rute transportasi yang dapat diandalkan. Sekitar 63% (56,5 juta barel per hari) produksi minyak dunia pada 2013 bergerak di jalur laut berdasarkan data Energy Information Administration (EIA) pada tahun 2014. Titik penghambat dunia untuk transit maritim minyak adalah bagian penting dari keamanan energi global karena tingginya volume minyak bumi dan cairan lain yang diangkut melalui jalur ini.
Memblokir chokepoint (celah sempit untuk pelayaran antar negara/benua) untuk sementara dapat menyebabkan peningkatan substansial dalam total biaya energi dan harga energi dunia, karena gangguan pada rute ini dapat memengaruhi harga minyak dan menambah ribuan mil transit di rute alternatif. Chokepoint juga membuat kapal tanker minyak rentan terhadap pencurian dari bajak laut, serangan teroris, kecelakaan pengiriman yang dapat menyebabkan tumpahan minyak yang menghancurkan dan kerusuhan politik dalam bentuk perang atau permusuhan.
Terusan Suez
Terusan Suez dan Pipa SUMED Terletak di Mesir, merupakan rute strategis untuk pengiriman minyak dan gas alam Teluk Persia ke Eropa dan Amerika Utara. Selat Bab el-Mandeb adalah titik penghubung antara Tanduk Afrika dan Timur Tengah dan merupakan penghubung strategis antara Laut Mediterania dan Samudra Hindia. Selat Denmark dan Selat Turki adalah rute ekspor minyak utama ke Eropa untuk Rusia dan negara-negara Eurasia lainnya, termasuk Azerbaijan dan Kazakhstan.
Seiring waktu, terkait Terusan Panama dan Jalur Pipa Trans-Panama dengan perdagangan minyak global telah berkurang. Banyak kapal tanker modern terlalu besar untuk melakukan perjalanan melalui Terusan Panama, dan penurunan produksi minyak dari Lereng Utara Alaska menurunkan volume minyak yang melalui pipa.
Peningkatan minyak mentah produksi dalam negeri Amerka Serikat (AS) mengubah pola perdagangan melalui chokepoints dunia. Secara historis, penyuling AS telah menjadi konsumen utama minyak mentah Afrika, terutama minyak mentah light sweet dari Nigeria, Aljazair, dan Angola. Namun, dengan peningkatan produksi minyak mentah light sweet AS, AS telah mengimpor lebih sedikit minyak mentah dari Afrika dan lebih banyak minyak mentah Afrika telah dikirim ke Asia melalui Selat Malaka.
Dengan kepemilikan sumber daya minyak yang berlimpah, jalur perdagangan laut yang strategis, menjadikan kawasan Timur Tengah sebagai "jembatan" atau penghubung antar tiga benua, yakni Asia, Afrika, dan Eropa. Disatu sisi, nilai strategis yang dimiliki oleh Timur Tengah memang memberikan banyak keuntungan bagi negara-negara Timur Tengah. Akan tetapi, melihat banyaknya potensi dari nilai strategis tersebut, disisi lain mengundang perhatian yang sangat besar dari negara-negara di luar kawasan untuk menaruh kepentingan mereka atas nilai strategis dan potensi yang dimiliki oleh kawasan Timur Tengah.