Mendidik dan mengasuh anak adalah tugas utama seorang ibu mulai dari janin dalam perut sang ibu di rawat dan di jaga dengan penuh kehati-hatian agar janin kelak bias tumbuh menjadi seorang anak yang sempurna. Begitupun ketika sudah lahir menjadi seorang bayi yang lucu dan menggemaskan membuat sang ibu mempunyai banyak tanggung jawab dalam mendidiknya, Mendengar bayi menangis adalah hal wajar karena itu salah satu komunikasi bayiÂ
Mengungkapkan ekspresi dirinya tidak nyaman dengan keadaan akan tetapi, mendengar tangisan bayi yang tak kunjung henti membuat seorang  ibu  panik dengan keadaan sang anak. Padahal ia baru saja disusui, popoknya kering, dan suhu tubuhnya normal. Besar kemungkinan bayi anda mengalami kolik. Kondisi ini memang umumnya di alami bayi berusia kurang dari 5 bulan.
Di lansir dari buku "Bermain dengan bayi dari bulan ke bulan karangan psikologi  Dra MAYKE  S TEDJASAPUTRA M.Si" menyatakan bahwa indikasi tangisan Kolik di alami sekitar 40 % bayi, dan gejalanya terlihat sejak usia 2-3  minggu.Â
Pada umunya, orang tua beranggapan bahwa gas yang terbentuk di dalam sistem pencernaan bayi dan membuatnya kembung  adalah penyebab utamanya kolik. Akan tetapi hal tersebut belum di pastikan oleh para ahli sekalipun bayi kolik rata-rata menelan udara berlebih saat menangis atau menyusui .Si kecil terindetifikasi mengalami kolik ketika :
1. Berusia kurang dari 5 bulan
2. Menangis panjang lebih dari 3 jam tanpa berhenti, atau sangat sering menangis sekalipun ia tidak lapar, tidak basah, tidak lelah, dan suhu tubuhnya normal.
3. Saat menangis posisi tubuhnya terlihat tegang, mengepalkan telapak tangan dengan erat, melakukan gerakan merentangkan  menarik tangan-kaki berulang-ulang, mengeluarkan gas
Menenangkan bayi yang kolik:
Jika anda mengira si kecil mengalami kolik. Sebaiknya segera hubungi dokter. Kondisi ini perlu dipastikan karena dokter harus memeriksa gejala tesebut  bener kolik atau disebabkan oleh gangguan kesehatan yang lain. Jika dokter menemukan bahwa bayi anda kembung adalah segera belajar menyusi dengan benar agar bayi tak terlalu banyak menelan udara. Apabila kondisi si kecil di pastikan kolik, Anda berperan besar untuk membuatnya nyaman. Beberapa tips menenagkan bayi yang kolik:
1. Membendong
Langkah pertama yang disarankan untuk membuat bayi nyaman adalah membungkus bayi rapat-rapat dengan selimut atau kain gendong akan memberi kondidi nyaman seperti yang di alami bayi di dalam rahim. Kondisi ini akan membuat bayi tenang.
2. Mengayun Gendong bayi rapat-rapat ke tubuh anda, dan cobalah mengayun perlahan dengan gerakan tubuh anda. Kondisi tak sulit yang terjadi saat tubuh anda dan bayi saling menempel, dan gerakan ritmis perlahan berdampak menenangkan.
3. Memijat
Tekanan lembut di tubuh bayi, antara lain di punggung, perut, lengan, dan kaki akan menghibur dan mengalihkan perhatian bayi beberapa saat sehingga ia akan berhenti menangis. Jika berlangsung cukup efektif, bayi bahkan bisa tenang dan tertidur setelah kelelahan menangis.
4. Memanfaatkan Whaite Nose
Bayi dengan mudah menangkap bunyi-bunyian ritmis yang  membosankan, seperti suara kipas angin, pengering rambut, atau suara hujan. Nyalakan benda-benda itu atau putar rekaman suara hujan, makan bayi akan memusatkan perhatiannya pada suara tersebut bahkan tertidur.
Kolik tidak akan dialami si kecil selamannya. Berdasarkan data, kolik cenderung memuncak ketika bayi berusia sekitar 6 minggu dan berkurang antara 3-4 bulan. Tetapi jika di masa itu kolik yang di alami si kecil terlihat intens dan menjadi-jadi, maka ingatlah bahwa kembung gas di perut bukan penyakit. Sekalipun kondisi ini memicu stres, tidak akan membahayakan bayi dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H